Menuju Indonesia Emas 2045, Presiden Jokowi Dorong Perguruan Tinggi Cetak SDM Berkualitas

President Jokowi Encourages Universities to Produce Superior Human Resources

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Menuju Indonesia Emas 2045, Presiden Jokowi Dorong Perguruan Tinggi Cetak SDM Berkualitas
MAJUKAN SDM: Presiden Jokowi saat membuka Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia, di Graha Unesa, Surabaya, Jawa Timur.

Jakarta [B2B] - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam mencetak sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang unggul.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi saat membuka Konvensi Kampus XXIX dan Temu Tahunan XXV Forum Rektor Indonesia, di Graha Unesa, Surabaya, Jawa Timur, Senin (15/01).

“Lembaga pendidikan tinggi memiliki peran yang sangat strategis untuk mencetak SDM-SDM unggul, SDM-SDM yang berkualitas. Ini yang sering juga saya sampaikan, yang bukan hanya menguasai ilmu pengetahuan, tapi juga terus belajar, SDM yang kuat fisik, mental, dan moralnya, SDM yang inovatif menghasilkan karya-karya yang berkualitas,” ujarnya.

Selain itu, menurutnya, lembaga pendidikan tinggi juga mengemban tugas sebagai lembaga riset. Dengan jumlah dosen, tenaga peneliti, dan mahasiswa yang banyak. Presiden meyakini perguruan tinggi dapat mengembangkan iptek dan berinovasi untuk memecahkan masalah-masalah bangsa.

“Saya akan memerintahkan kepada BRIN untuk menjadi orkestrator penelitian bersama Bappenas, untuk merancang kebutuhan riset kita, untuk menjawab tantangan yang akan kita hadapi itu apa, dan untuk memanfaatkan peluang-peluang yang ada di depan kita itu apa,” ujarnya.

Sejalan dengan itu, Jokowi juga meminta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk mengoptimalkan anggaran guna memperkuat riset dan pengembangan, baik anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), maupun dana abadi pendidikan.

“Pembiayan pendidikan dan riset tetap terus harus diupayakan seoptimal mungkin, bukan hanya dari APBN dan APBD tapi juga pemanfaatan dana abadi yang kita miliki, termasuk mungkin menghubungkan dengan industri lewat matching fund, ini juga penting,” kata Jokowi.

Jokowi menambahkan bahwa optimalisasi anggaran tersebut juga dimaksudkan untuk meningkatkan rasio penduduk berpendidikan magister (S2) dan doktoral (S3) terhadap populasi produktif. Saat ini, lanjut Presiden, rasio penduduk berpendidikan S2 dan S3 terhadap populasi produktif di Indonesia cukup rendah yaitu di angka 0,45 persen.

"Sekali lagi saya sangat paham semua upaya tersebut membutuhkan anggaran, membutuhkan pembiayaan di tengah tekanan berat fiskal kita, tapi apapun yang namanya sumber daya manusia menjadi sangat penting dalam 5-10 tahun ke depan dan itu akan menjadi kunci," lanjutnya.

Terakhir, Jokowi mendorong seluruh perguruan tinggi terus berkolaborasi untuk bersama-sama mewujudkan kemajuan bangsa.

"Saya mengajak seluruh perguruan tinggi untuk menguatkan kolaborasi dan sinergi serta melahirkan lebih banyak solusi-solusi untuk mewujudkan kemajuan negara kita Indonesia," ucapnya.

Jakarta [B2B] - Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) emphasized that universities have a strategic role in producing superior Indonesian human resources (HR).

This was conveyed by President Jokowi when opening the XXIX Campus Convention and the XXV Annual Meeting of the Indonesian Chancellors Forum, at Graha Unesa, Surabaya, East Java, Monday (15/01).

“Higher education institutions have a very strategic role in producing superior human resources, quality human resources. "This is what I often say, not only mastering knowledge, but also continuing to learn, human resources who are physically, mentally and morally strong, innovative human resources who produce quality work," he said.

Apart from that, according to him, higher education institutions also carry out their duties as research institutions. With a large number of lecturers, research staff and students, the President believes that universities can develop science and technology and innovate to solve the nation's problems.

"I will order BRIN to become a research orchestrator with Bappenas, to design our research needs, to answer the challenges we will face, and to take advantage of the opportunities that are in front of us," he said.

In line with this, Jokowi also asked the Ministry of Education, Culture, Research and Technology (Kemendikbudristek) to optimize the budget to strengthen research and development, both the state revenue and expenditure budget (APBN), regional income and expenditure budget (APBD), and endowment funds. education.

"Funding for education and research must continue to be sought as optimally as possible, not only from the APBN and APBD but also from the use of endowment funds that we have, including perhaps connecting with industry through matching funds, this is also important," said Jokowi.

Jokowi added that budget optimization was also intended to increase the ratio of people with master's (S2) and doctoral (S3) education to the productive population. Currently, the President continued, the ratio of people with master's and doctoral degrees to the productive population in Indonesia is quite low, namely 0.45 percent.

"Once again, I really understand that all these efforts require a budget, require financing amidst our heavy fiscal pressure, but anything called human resources will be very important in the next 5-10 years and that will be the key," he continued.

Finally, Jokowi encouraged all universities to continue collaborating to jointly realize the nation's progress.

"I invite all universities to strengthen collaboration and synergy and create more solutions to realize the progress of our country, Indonesia," he said.