BUMN Investasi di SBN, Pemerintah Tengah Kaji Peluangnya
Government Securities, Govt to Study SOE Participation in SBN
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Direktur Strategi dan Portofolio Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, Kementerian Keuangan, Schneider CH Siahaan mengatakan pemerintah tengah mengkaji kemungkinan meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pengelola dana pensiun dan asuransi untuk lebih banyak berinvestasi dalam Surat Berharga Negara (SBN).
"Hal ini dilakukan untuk menurunkan volatilitas pasar SBN karena kepemilikan asing yang cukup besar, mencapai kisaran 32%," kata Schneider CH Siahaan di Jakarta.
Menurutnya, kepemilikan asing di SBN cukup besar yaitu mencapai 32,4%. Besarnya kepemilikan investor asing cukup besar tersebut memang menggembirakan, tetapi berisiko tinggi saat terjadi sudden reversal (penarikan dana secara masif oleh investor asing).
Jakarta (B2B) - Schneider CH Siahaan, Director of Debt Strategy and Portfolio at the Ministry of Finance said, the government is studying the possibility to request State-Owned Enterprises (SOEs) engaged in pension fund and insurance industry to invest more in the Government Securities (SBN).
"This aims to reduce volatility amid SBN markets due to high foreign holding," Schneider CH Siahaan said in Jakarta.
According to him, foreign holding in SBN is quite high, reaching 32.4 percent. Large foreign investors’ holding is indeed pleasing but bears high risk during sudden reversal of foreign capital.
