Jakarta (B2B) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tampak tegang segera setelah Wakil Gubernur Sumatera Selatan, Eddy Yusuf bangkit dari kursinya untuk menerima Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2013 dari Presiden di Istana Negara, Senin.

Presiden mengharapkan Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin yang menerima dokumen dan bukan wakil gubernur.

Presiden dan Eddy melakukan percakapan singkat di podium. Sesaat kemudian, Yudhoyono, masih tampak tegang, meminta Sekretaris Negara, Sudi Silalahi yang berdiri tak jauh untuk bergabung dalam percakapan tersebut.

Sudi dan Eddy tampak menganggukkan kepala mereka kepada Presiden sebelum penyerahan dokumen DIPA dilanjutkan dengan gubernur lainnya.

"Menteri Dalam Negeri [Gamawan Fauzi], seharusnya dapat memastikan bahwa gubernur dapat selalu hadir pada acara penting seperti ini. Jika gubernur tidak hadir karena sakit, saya bisa menerima. Tapi jika tidak hadir karena orang tersebut telah memutuskan untuk menghadiri acara yang digelar di provinsi masing-masing selama upacara ini, itu tidak dapat diterima," kata Yudhoyono sebelum membuka pidatonya.

Pidato itu dilakukan setelah Presiden memberikan dokumen DIPA kepada semua gubernur dari 33 provinsi dan tujuh kementerian.

"Kita semua bertanggung jawab kepada rakyat, sementara acara ini adalah tentang anggaran negara dan pembangunan, yang keduanya sangat penting untuk rakyat," kata Presiden di hadapan sekitar seratus undangan yang terdiri atas gubernur, menteri dan pejabat tinggi lainnya.

Ada empat dari 33 gubernur dari seluruh Indonesia yang tidak hadir dalam upacara tersebut. Selain Alex, Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo dan Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani juga mendelegasikan wakil-wakil mereka untuk menerima dokumen DIPA dari Presiden SBY.