Jokowi Kritik `Voorjider` Kawal Pejabat. "Yang Penting Kerja"

Jokowi Criticize `Voorjider` for State Officials. "Important Thing is Working"

Reporter : Roni Said
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Jokowi Kritik `Voorjider` Kawal Pejabat. "Yang Penting Kerja"
Aksi berlebihand dari voorjider saat mengawal pejabat tinggi negara (Foto: merdeka.com)

Jakarta (B2B) - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengkritik aksi pengendara voorjider saat mengawal pemimpin atau pejabat, yang menurutnya kadang berlebihan sehingga menimbulkan antipati masyarakat.

"Tidak perlulah memakai sirine yang memekakkan telinga disertai sejumlah pengawal. Itu sudah nggak jaman, yang penting itu kerja...kerja..dan kerja," kata Jokowi pada perayaan ulang tahun Wahid Institue di Jakarta, Kamis (26/9).

Jokowi pun mencontohkan dirinya yang menolak fasilitas pengawalan (voorjider) sesuai aturan protokoler bagi Gubernur DKI Jakarta maupun wakil gubernur, dengan satu mobil pengawal dari lima unit mobil yang disediakan.

"Saya pakai satu mobil pengawal, itu juga kalau memang perlu. Kalau tidak perlu ya nggak usah," kata Jokowi.

Menurut Jokowi, rakyat sudah bosan dengan representasi pemimpin yang menunjukkan kesenjangan, dan upaya pencitraan yang hanya kamuflase untuk mendapat dukungan dari rakyat.

Jakarta (B2B) - Governor of DKI Jakarta, Joko Widodo criticized the use voorjider to escort high state officials, which he often exaggerated, causing resentment in the community.

"No need to deafening siren accompanied by a bodyguard. Was old-fashioned, it is important is working ... working .. and working," Jokowi said in Wahid Institute in Jakarta, Thursday (26/9).

Jokowi admitted refused escort facility (voorjider) according to the rules of protocol for Jakarta governor and deputy governor, using only one unit of the escort car of five cars provided.

"I only use the one car guards, that is, if it is necessary. If it is not should, yeah do not have to," Jokowi said.

According to Jokowi, people are tired of leaders who demonstrate gaps representation, and imaging efforts only camouflage for the support of the people.