KPK Rekomendasi Jokowi Tolak Kandidat Menteri di Daftar Merah dan Kuning
Indonesian Anti-graft Comm. Not Recommended Nominees for the Ministers with Yellow and Red Marks
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menyatakan, pihaknya telah memberi rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap nama-nama calon menteri yang diserahkan. Meski begitu, Samad tidak mau menyebut nama-nama yang diberi tanda merah dan kuning itu.
"Itu tidak boleh. Itu hak prerogatif Presiden. Biar Pak Jokowi yang menyampaikan. KPK sudah memberi rekomendasi ada ´merah´, ada ´kuning´. Antara ´merah´ dan ´kuning´ itu sama, tidak boleh jadi menteri," kata Ketua KPK, Abraham Samad, di Gedung KPK Jakarta, Rabu.
Sebelumnya Wakil Ketua KPK, Zulkarnain, Senin (201/10), mengatakan, dalam daftar nama 43 calon menteri yang diserahkan oleh Jokowi, ada yang berpotensi terlibat kasus korupsi di KPK.
"Kadarnya mau tahu? Kalau ´merah´ mungkin itu tidak lama lagi, kalau ´merah´ satu tahun, kalau ´kuning´ bisa dua tahun, begitu. Jadi antara ´merah´ dan ´kuning´ itu sama, tidak ada yang boleh jadi menteri," ungkap dia.
Samad menjelaskan, angka satu dan dua tahun itu merupakan perumpamaan.
"Itu kan perumpamaan. Saya bilang, kalau yang ´merah´ bisa setahun, yang ´kuning´ bisa dua tahun. begitu pula sebaliknya. Yang ´merah´ bisa sehari, yang ´kuning´ bisa dua hari. Itu kan perumpamaan," kata dia.
Namun, dia menyataka, "Tidak boleh (menyampaikan), Kita hormati Pak Jokowi, biarlah pak Jokowi yang menyampaikan. Posisi KPK sudah merekomendasikan ada yang dalam posisi kuning dan merah, tapi posisi ´kuning´ dan ´merah´ itu sama, gak boleh jadi menteri."
Jakarta (B2B) - Indonesia Anti-graft Commission (KPK) Chairman Abraham Samad said here Wednesday that the ministerial candidates who have got the red and yellow marks were totally not recommended to be chosen as President Joko Widodos cabinet members.
"The (implication of) yellow and red marks are the same. The figures whose marks are yellow and red should not be selected,as ministers," Samad told journalists in response to the issue of President Joko Widodos cabinet line-up.
Abraham Samad said he had just come to the Merdeka Palace to explain the meaning of red and yellow mark to the head of state.
On Monday, KPK Deputy Chairman Zulkarnain confirmed that there were "potential suspects" among 43 ministerial candidates whose names were handed over by President Joko Widodo to the antigraft body.
He, however, did not elaborate the names of those potential suspects.
President Joko Widodo had earlier told reporters that the KPK and the Financial Transaction Reports and Analysis Centre (PPATK) had checked the track records of all ministerial candidates.
The head of state also said he would not select figures that were not willing to quit their dual posts as he wanted them to focus on working for the sake of the people.
