Jokowi Capres 2014, Pemilih Partai Islam Pilih Eksodus
Jokowi to Captivate the Hearts of Islamic Party Supporters
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
 b.jpg)
Jakarta (B2B) - Elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden dalam Pemilihan Umum 2014 makin kokoh. Tidak hanya sukses mendominasi suara pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, berdasarkan dua survei terbaru, Jokowi juga sukses mencuri hati pemilih partai berbasis massa Islam.
"Pemilih Jokowi berasal dari lintas partai," kata Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya kepada pers di gedung parlemen Senayan, Senin (23/12).
Menurutnya, dari hasil survei pada 28 November - 6 Desember 2013 terhadap 1.200 responden dengan metode wawancara tatap muka.
Menurut Yunarto, sekitar 37,1% pemilih Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) memilih Jokowi sebagai presiden. Mantan Wali Kota Solo ini juga memikat 39,1% pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS), 42,2% pemilih Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan 37,7% pemilih Partai Amanat Nasional (PAN). Jokowi hanya gagal mendominasi pemilih Partai Bulan Bintang (PBB) yang memilih Yusril Ihza Mahendra (60%).
Menurut Yunarto, dalam simulasi survei, Charta mengusulkan 10 nama, tidak termasuk Ketua Dewan Syura Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra, Presiden PKS Anis Matta, dan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali.
Temuan Charta Politika sebangun dengan hasil survei Indo Barometer. Dari polling yang digelar pada 4-15 Desember 2013 terhadap 240 responden di seluruh Indonesia, lembaga itu menemukan bahwa sebanyak 47,1% pemilih PKB mendukung Jokowi, begitu juga dengan PKS (50%), PAN (40%), PPP (60%), dan—ini yang berbeda, PBB (100%).
Jakarta (B2B) - Jokowi’s electability as a presidential candidate for the 2014 General Elections has spiked. Aside from successfully garnering votes from supporters of the Indonesian Democratic Party of Struggle (PDI-P), Jokowi has also managed to captivate the hearts of voters from Islamic party supporters, reveals two recent surveys.
"Jokowi’s supporters are from various parties," said Charta Politika’s executive director, Yunarto Wijaya, during his report on survey results at the Senayan Parliament Complex on Monday (23/12).
The survey was conducted from November 28 to December 6 on 1,200 respondents through face-to-face interviews.
In Islamic party category, Jokowi reaped 39.1 percent of the votes from Prosperity and Justice Party (PKS), defeating Jusuf Kalla (15.2 percent). He also gained support from 42.2 percent of the United Development Party’s (PPP) supporters, also winning over Jusuf Kalla’s votes of 15.6 percent and Mahfud Md. (11.1 percent).
According to Yunarto, in the survey simulation, Charta proposed 10 names, excluding chairman of the Crescent Star Party (PBB) Shura Council Yusril Ihza Mahendra, PKS president Anis Matta, and PPP central executive board chairman Suryadharma Ali.
Another survey by Indo Barometer, conducted from December 4 to December 15 on 240 respondents across the nation, revealed 50 percent of PKS supporters, 60 percent of PPP supporters, and 100 percent of PBB supporters chose Jokowi as a presidential candidate.
