Jokowi: "Kalau Tidak Menangis, Anda Bukan Manusia"
Jokowi: "If You Don`t Cry, You`re Not Human"
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
BAGI Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi, tujuannya ´blusukan´ bukan hanya untuk mengetahui langsung masalah di Jakarta. Ada hal yang lebih penting, yakni mengasah rasa kemanusiaan.
"Anda bisa menangis kalau blusukan di Jakarta," kata Jokowi di Universitas Gadjah Mada (UGM). Yogyakarta, Sabtu (26/10).
Pernyataan itu disampaikan Jokowi setelah seorang mahasiswa mengajukan pertanyaan mengenai alasannya gemar blusukan.
Dia menganjurkan mahasiswa tersebut melakukan blusukan terlebih dahulu ke lantai atas gedung-gedung megah di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta. Setelah itu, silahkan mendatangi kawasan-kawasan kumuh di Jakarta, salah satunya di Penjaringan.
"Apabila Anda tidak menangis, Anda bukan manusia," ujar Jokowi.
Mantan Walikota Solo itu menunjukkan kepada peserta seminar salah satu foto kawasan kumuh di Penjaringan, Jakarta. Foto itu menggambarkan rumah-rumah berdinding triplek dan beratap seng yang berdiri di atas perairan yang penuh sampah.
"Di Jakarta ada 360 tempat seperti ini," kata Jokowi.
JAKARTA Governor Joko ´Jokowi´ Widodo said the goal of blusukan (inspection) that he oftenly do is not only to know the directly problems in Jakarta. There are more important things, to honing a sense of humanity.
"You will cry if you do blusukan (inspection) in Jakarta," Jokowi said at at University of Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Saturday (26/10).
The statement above was made when a university student asked him why he does ´blusukan´ and what the benefits are.
He said to UGM academicians can first ´blusukan´ to the top floor of the luxury buildings in Sudirman Street, Jakarta. After visiting those luxury buildings in Jakarta, he suggested UGM academicians to visit one of the slums in the city, such as the one in Penjaringan.
"If you don’t cry (when you visit those places), you’re not human," Jokowi said.
The former Solo Mayor also showed the seminar participants one picture of a slum area in Penjaringan, Jakarta. The photo portrays rundown houses with cardboard as the walls and roofs made of zinc, located above river full of garbage.
"In Jakarta, there are 360 places like this," Jokowi said.
