Jokowi: "Tak Ada yang Perlu Disembunyikan di Papua"
Jokowi: "It`s Safe Here in Papua. There`s Nothing to Hide"
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
CALON Presiden Joko Widodo berjanji untuk membuka akses bagi media dan LSM ke Papua Barat jika dia menang dalam Pilpres pada 9 Juli mendatang.
Akses ke provinsi di ujung timur Indonesia bermasalah secara luas dibatasi untuk media asing, tetapi hal ini tidak menghentikan permintaan untuk masuk ke Papua, terutama dari media Australia.
Mereka yang menentang larangan tersebut biasanya melapor telah dikuntit dan diinterogasi oleh polisi, seperti dilansir MailOnline.
Mengunjungi Jayapura hari ini, calon presiden yang akrab dikenal sebagai Jokowi berjanji untuk membuka akses bagi media asing dan LSM.
"Mengapa tidak? Di Papua ini aman," kata Jokowi. "Tidak ada yang perlu disembunyikan."
Gubernur DKI Jakarta yang tengah cuti ini berjanji untuk meningkatkan pendidikan dan kesehatan di Papua Barat.
LSM asing melaporkan kesulitan mendapatkan akses ke Papua, yang tertinggal dari daerah lain di Indonesia dalam pembangunan meskipun kaya sumber alam.
Pada Oktober tahun lalu, tiga aktivis Papua Barat memanjat pagar konsulat Australia di Bali untuk menuntut akses media ke provinsi tersebut.
Menjelang kunjungan Perdana Menteri Tony Abbott, ketiga aktivis tersebut menyampaikan surat yang memintanya untuk membebaskan tahanan-tahanan politik dari penjara-penjara di Indonesia.
Abbott menolak permintaant tersebut, dan menegaskan dukungannya bagi kedaulatan Indonesia atas Papua.
Pemilihan presiden Indonesia secara resmi dimulai pada Rabu (9/7), Jokowi akan berhadapan dengan Prabowo Subianto, seorang mantan perwira tinggi TNI.
INDONESIAN presidential candidate Joko Widodo has promised to open West Papua to foreign journalists and non-government organisations if he wins next month's election.
Access to the troubled Indonesian province is broadly restricted to foreign reporters but this doesn't stop requests for entry, particularly from Australian media.
Those who defy the ban typically report being followed and questioned by Indonesian police.
Visiting Jayapura on Thursday, the presidential favourite known as Jokowi promised to allow access, The Jakarta Post reports.
"Why not? It's safe here in Papua," he was quoted as saying. "There's nothing to hide."
The popular former Jakarta governor promised to improve education and healthcare in West Papua.
Foreign NGOs have reported difficulties getting access to the area, which lags behind the rest of Indonesia in development despite being resource-rich.
In October last year, three West Papuan activists climbed the wall into the Australian consulate in Bali to demand media access to the province.
Ahead of a visit by Prime Minister Tony Abbott, the trio presented a letter asking for him to seek the release of political prisoners from Indonesian jails.
Mr Abbott reiterated his support for Indonesia's sovereignty over Papua.
Indonesia's presidential race officially began on Wednesday, with Jokowi facing stiff competition from rival Prabowo Subianto, a former military commander.
