JK Jadi Cawapres Jokowi Wakili Empat Parpol
JK Become Joko Widodo Running Mate 2014 Presidential Election Represents Four Parties
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
 b.jpg)
Jakarta (B2B) - Mantan wakil presiden SBY 2004-2009, Jusuf Kalla (JK) resmi menjadi calon wakil presiden untuk Jokowi Widodo (Jokowi) yang dicalonkan oleh Partai PDI Perjuangan.
Jokowi sendiri diusung menjadi calon presiden oleh empat partai yakni PDI Perjuangan, Partai NasDem, PKB dan Partai Hanura.
Tentu menjadi pertanyaan, JK yang pernah menjadi Ketua Umum Partai Golkar, mewakili partai apa dalam koalisi tersebut?
Apalagi Partai Golkar sampai deklarasi capres cawapres Jokowi-JK belum memutuskan akan bergabung kemana atau apakah akan mengajukan calonnya sendiri.
Pertanyaan itu sepertinya diketahui oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo sebelum keduanya menandatangani persyaratan untuk mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum.
"JK wakil dari partai apa?," kata Tjahjo seolah membaca pikiran banyak orang.
"JK siap menjadi cawapres mewakili empat partai yakni PDIP, NasDem, PKB dan Hanura," katanya.
Pada kesempatan itu Tjohjo juga mengatakan bahwa JK pernah menjadi menteri perindustrian, menko saat pemerintahan Presiden Megawati, dan wakil presiden.
Jakarta (B2B) - Former Indonesian Vice President 2004-2009, M. Jusuf Kalla, who was declared on Monday to become Joko "Jokowi" Widodos running mate in the upcoming July 9, 2014 presidential election, represented four political parties.
"After the declaration of the Jokowi-Kalla pair on Monday, Jokowi said his running mate represented four political parties: Indonesian Democratic Party of Struggle (PDIP), Nasdem, PKB, and Hanura," PDIP Secretary General Tjahjo Kumolo said.
Jokowi said Kalla represented four political parties to avoid a sense of confusion among the people because in reality those four political parties supported Jokowi and Kalla, Kumolo added.
Jusuf Kalla, popularly known as JK, is the right person to pair with Jokowi because they complement each other.
Tjahjo reiterated that Kalla has had a lot of experience in the government as he was the economic minister during Megawati Soekarnoputris government and vice president during Susilo Bambang Yudhoyonos government.
"Now turning 72 years old, Kalla is a mature political figure to pair up with Jokowi," Tjahjo noted.
