Menuju Indonesia Maju, Presiden Jokowi Tegaskan Lima Agenda Besar Nasional

President Jokowi Affirms Five Great National Agendas Towards Indonesia Maju

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Menuju Indonesia Maju, Presiden Jokowi Tegaskan Lima Agenda Besar Nasional
SIDANG PARIPURNA: Presiden Joko Widodo saat menyanyikan lagu Indonesia Raya di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta [Foto: Setpres RI]

Jakarta [B2B] - Presiden Joko Widodo menyampaikan lima agenda besar nasional dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2022 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Selasa [16/8]. 

Agenda pertama menurut Jokowi adalah hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam yang harus terus dilakukan. Jokowi mencontohkan hilirisasi nikel yang telah meningkatkan ekspor besi baja 18 kali lipat dan menjadikan Indonesia sebagai produsen kunci dalam rantai pasok baterai litium global.

“Setelah nikel, pemerintah juga akan terus mendorong hilirisasi bauksit, hilirisasi tembaga, dan hilirisasi timah. Kita harus berani, kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia,” ujar Jokowi.

Agenda kedua, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah akan terus meningkatkan optimalisasi sumber energi bersih dan ekonomi hijau, melalui pembangunan kawasan industri hijau di Kalimantan Utara yang diyakini akan menjadi Green Industrial Park terbesar di dunia.

“Saya optimis, kita akan menjadi penghasil produk-produk hijau yang kompetitif di perdagangan internasional,” ucap Jokowi.

Jokowi juga mengatakan bahwa upaya tersebut dapat langsung disinergikan dengan program peningkatan produksi pangan dan energi bio. Saat ini, Indonesia bahkan telah menjadi pemasok terbesar CPO dunia dan mencapai swasembada beras sejak tahun 2019.

Sedangkan agenda ketiga, Jokowwi mengatakan bahwa pemerintah akan terus memperkuat perlindungan hukum, sosial, politik, dan ekonomi untuk rakyat. Selain itu, pemerintah juga akan terus menjamin pemenuhan hak sipil dan praktik demokrasi, hak politik perempuan serta kelompok marjinal.

“Hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, tanpa pandang bulu. Keamanan, ketertiban sosial, dan stabilitas politik adalah kunci. Rasa aman dan rasa keadilan harus dijamin oleh negara, khususnya oleh aparat hukum dan lembaga-lembaga peradilan,” ujar Jokowi.

Presiden juga menegaskan bahwa pemberantasan korupsi akan terus menjadi prioritas utama pemerintah. Hal ini dibuktikan dari beberapa kasus korupsi besar di Tanah Air yang telah berhasil diungkap sehingga Skor Indeks Persepsi Korupsi dari Transparansi Internasional, naik dari 37 menjadi 38 di tahun 2021. Tidak hanya itu, Indeks Perilaku Anti Korupsi dari BPS juga meningkat, dari 3,88 ke 3,93 pada tahun 2022.

“Penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu, juga terus menjadi perhatian serius pemerintah. RUU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi sedang dalam proses pembahasan. Tindak lanjut atas temuan Komnas HAM, masih terus berjalan. Keppres Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu, juga telah saya tanda tangani,” ungkap Jokowi.

Agenda keempat, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah akan terus mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah [UMKM] untuk segera naik kelas melalui digitalisasi ekonomi sebagai upaya pemberdayaan UMKM.

Menurut Presiden, saat ini ada 19 juta UMKM yang telah masuk dalam ekosistem digital dan ditargetkan sebesar 30 juta UMKM akan masuk ekosistem digital pada tahun 2024.

“Berbagai bantuan pendanaan murah juga terus dilanjutkan. Penayangan produk UMKM di e-katalog pemerintah, juga diharapkan akan menyerap produk UMKM. Di saat yang sama, kewajiban APBN, APBD, dan BUMN-BUMN untuk membeli produk dalam negeri, juga akan terus didisiplinkan,” ucap Jokowi.

Agenda besar nasional yang kelima adalah pembangunan Ibu Kota Nusantara [IKN] yang harus terus dijaga keberlanjutannya. Menurut Jokowi, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan memang akan dibangun oleh APBN, tetapi 80 persen investasi swasta turut diundang untuk ikut berpartisipasi. Oleh karena itu, Presiden menegaskan bahwa IKN bukan hanya untuk para Aparatur Sipil Negara [ASN], tetapi juga para inovator dan para wirausahawan.

“Bukan hanya berisi kantor-kantor pemerintah, tetapi juga motor penggerak ekonomi baru. Bukan kota biasa, tetapi kota rimba, dengan pelayanan pendidikan dan kesehatan kelas dunia,” ujar Jokowi.

Jokowi pun mengingatkan bahwa semua agenda tersebut harus ditopang oleh manusia Indonesia yang unggul. Guna mewujudkan hal tersebut, pemerintah akan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang kesehatan, pendidikan, hingga kebudayaan.

Jakarta [B2B] - President Joko Widodo conveyed five major national agendas in the Annual Session of the MPR RI and the Joint Session of the DPR RI and DPD RI in 2022 in the Plenary Meeting Room, Nusantara Building MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, on Tuesday [16/8].

According to Jokowi, the first agenda is the downstreaming and industrialization of natural resources, which must continue. Jokowi gave an example of downstream nickel which has increased steel exports 18 times and made Indonesia a key producer in the global lithium battery supply chain.

"After nickel, the government will also continue to encourage downstream bauxite, copper downstream and tin downstream. We must be brave, we must build an integrated industrial ecosystem in the country, which will support the development of the world´s green economy ecosystem," said Jokowi.