Presiden Jokowi Minta Mentan Cek Ketersediaan Beras Nasional

President Jokowi Orders Minister of Agriculture to Check National Rice Availability

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Presiden Jokowi Minta Mentan Cek Ketersediaan Beras Nasional
KETERSEDIAAN PANGAN: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo usai melakukan rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta. [Foto: Setkab RI]

Jakarta [B2B] - Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk mengecek secara faktual stok beras nasional saat ini, dalam rapat terbatas terkait ketersediaan stok beras bersama sejumlah jajarannya di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin [31/10].

“Saya diberi waktu oleh Bapak Presiden satu minggu ini untuk mengecek kembali faktualisasi data yang ada bersama seluruh jajaran, bersama para gubernur, para bupati,” ujar Mentan Syahrul.

Menurut Mentan, berdasarkan data dan neraca yang dimiliki oleh Kementerian Pertanian, saat ini ketersediaan beras nasional masih cukup. Bahkan, dari prognosis yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik [BPS], produksi beras pada tahun ini merupakan yang tertinggi.

“Pada panen tertinggi kita Maret-April itu di atas 18,3 juta [ton], kemudian panen kedua kita pada Agustus, September, Oktober itu bahkan 13 koma sekian [juta to]. Oleh karena itu, data BPS juga menunjukkan bahwa sekarang stok-stok itu ada 60 persen di tangan rakyat sendiri,” jelasnya.

Meskipun demikian, Mentan mengatakan bahwa Presiden memerintahkan jajarannya untuk menambah stok beras melalui beras cadangan yang ada di Badan Urusan Logistik [Bulog]. Mentan memastikan pihaknya akan segera melakukan hal tersebut dalam waktu singkat.

“Perintah Bapak Presiden tadi untuk melakukan stocking yang sangat cukup melalui beras cadangan yang ada di Bulog itu dan itu akan saya kejar dalam waktu yang sangat singkat ini,” ucapnya.

Dengan ketersediaan stok beras yang mencukupi, Mentan berharap fluktuasi harga beras pun dapat ditangani. Mentan sendiri telah berkomitmen bersama Menteri Perdagangan, Bulog, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) untuk bersama-sama melihat ketersediaan stok beras.

“Ya saya sangat yakin ketersediaan cukup, bahkan data yang ada saat 2022 ini produktivitas lahan yang kita tanami sangat besar. Boleh tanya semuanya kita tidak pernah dengar ada lahan yang puso kan? Tidak pernah ada lahan yang (terdampak) bencana maksimal kan? Oleh karena itu, pasti saja hasilnya bisa kita perkirakan sesuai asumsi-asumsi atau teori-teori untuk mendapatkan hasil seperti apa,” tandasnya.

Jakarta [B2B] - President Joko Widodo ordered the Minister of Agriculture Syahrul Yasin Limpo to factually check the current national rice stock, during a limited meeting regarding the availability of rice stock with a number of his staff at the Merdeka Palace, Jakarta, on Monday [31/10].

"I was given time by the President this week to re-check the factualization of the existing data with all levels, together with governors, regents," said Minister of Agriculture Syahrul.

According to the Minister of Agriculture, based on data and balance sheets held by the Ministry of Agriculture, currently the national rice availability is still sufficient. In fact, from the prognosis presented by the Central Statistics Agency [BPS], rice production this year is the highest.

“In our highest harvest in March-April, it was above 18.3 million [tons], then our second harvest in August, September, October was even 13 coma [million to]. Therefore, BPS data also shows that now 60 percent of the stocks are in the hands of the people themselves,” he explained.