Anas Ogah Komentari Aliran Dana ke Ibas. "Kok Tanya Saya?"

Anas Refused to Comment Fund Flows to Ibas. "Ask Me Why?"

Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu


Anas Ogah Komentari Aliran Dana ke Ibas. "Kok Tanya Saya?"
Anas Urbaningrum menuju lobi KPK untuk diperiksa (Foto: tribunnews.com)

Jakarta (B2B) - Anas Urbaningrum menolak berkomentar terhadap pengakuan mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis perihal aliran dana US$200 ribu kepada Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini menyarankan untuk bertanya langsung kepada putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Tanya Mas Ibas dong, yang cocok ditanya Mas Ibas dan Yulianis. Kok sampeyan tanya saya," kata Anas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (15/3), setelah diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian surat izin mengemudi (SIM) Markas Besar Polri.

Sebagaimana diberitakan, Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, sangat yakin bahwa Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menerima uang US$200 ribu. Uang itu berasal dari kas perusahan milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin.

"Terkait Ibas ya? Iya, dia terima 200 ribu dolar, saya yakin" ujar Yulianis seusai bersaksi di Pengadilan Tipikor, Jakarta (14/3).

Yulianis mengatakan uang dari Grup Permai ke anak bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu terkait Kongres PD di Bandung pada 2010. Namun Yulianis tidak mengetahui, penggunaan uang tersebut.

Mantan anak buah Nazaruddin itu juga membantah, pemberian uang itu seperti yang diberitakan akhir-akhir, ini terkait proyek Hambalang, maupun proyek Wisma Atlet. "Itu terkait dengan kongres Partai Demokrat," ujarnya.

Jakarta (B2B) - Anas Urbaningrum declined to comment on the recognition of the former Deputy Director of Finance Permai Group, Yulianis about the flow of funds of U.S. $200 thousand to the Secretary General of the Democratic Party, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Former Democratic Party Chairman is advised to ask the youngest son of President Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Ask Ibas, the right to be asked is Ibas and Yulianis. Why do you ask me," said Anas at the Corruption Eradication Commission (KPK) in Kuningan, Jakarta, Friday (15/3), having examined as a witness in a case of alleged corruption in projects exam simulator driving license (SIM) Police Headquarters.

Former Deputy Group Finance Director Permai, Yulianis, very confident that the Secretary-General of the Democrat Party, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) received U.S. $200 thousand. The money came from corporate cash belonging to former Democratic Party Treasurer, M Nazaruddin.

"Related Ibas ya? Yeah, he received 200 thousand dollars, I´m sure" said Yulianis, after testified at the Corruption Court in Jakarta (14/3).

Yulianis said money from Permai Group granted to the youngest son of President Susilo Bambang Yudhoyono was related to PD Congress in Bandung in 2010. However Yulianis not know the use of the money.

Former subordinates also denied Nazaruddin, give the money as reported recently, is associated Hambalang projects, and Wisma Athletes projects. "It´s related to congressional Democrat Party," he said.