Anggota AS Puji Demokrasi dan Islam Berjalan Harmonis di Indonesia
Indonesia as a Example of the peaceful Coexistence of Islam and Democracy, US Congressman Says
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
 besar.jpg)
Jakarta (B2B) - Anggota Kongres AS, Ketih Ellison, yang juga seorang muslim memuji proses demokrasi dan penyelenggaraan pemilu presiden (pilpres) 2014 di Indonesia yang berjalan lancar.
“Banyak negara Arab yang diidentikan dengan Islam harus belajar banyak dari Indonesia,” kata Keith Ellisson, dalam kata sambutannya menyambut Dubes Indonesia untuk AS, Budi Bowoleksono di Capitol Hill melalui pernyataan tertulis dari Kedubes RI di Washington, Jumat.
Menurut Ellison, pemilu di Indonesia sebagai pesta demokrasi yang paling transparan di dunia, dimana seluruh rakyatnya dapat mengikuti dan mengawal proses demokrasi di Indonesia.
Dubes RI dan Keith Ellison juga membahas fenomena Islamophobia masyarakat internasional, termasuk di Amerika Serikat terhadap Islam. Dubes RI menjelaskan, Indonesia merupakan contoh di mana mayoritas muslim di Indonesia adalah moderat dan tidak identik dengan kekerasan. Jika terdapat segelintir dan kelompok tertentu yang melakukan aksi kekerasan merupakan sebuah pengecualian.
“Benih radikalisme dan ektrimisme ada di setiap kelompok agam dan ideologi tertentu dan tidak ada kaitannya dengan nilai ajaran tertentu termasuk Islam,” kata Ellison.
Dalam kesempatan pertemuan tersebut, dubes RI juga membahas perkembangan di Gaza dan perundingan nuklir Iran. Dubes RI mengapresiasi posisi Keith Ellison yang bersikap seimbang dalam menyikapi perkembangan di Gaza. Selain itu, dubes RI juga menghargai posisi Keith Ellison yang memberikan ruang diplomasi bagi administrasi Obama untuk melakukan negosiasi terkait dengan nuklir Iran.
“Saya sangat menghargai sikap dan posisi anda yang adil dan berimbang terkait isu Palestina dan Iran serta berbeda dengan mayoritas anggota Kongres AS lainnya,” ujar dubes RI.
Keith Allison juga merupakan salah seorang dari 27 anggota Kaukus Indonesia di Kongres AS yang menjadi bagian dari upaya memperjuangkan kepentingan Indonesia di Amerika Serikat, khususnya yang terkait dengan parlemen AS.
Jakarta (B2B) - US Congressman Keith Ellison lauded Indonesia as a living example of the peaceful coexistence of Islam and democracy.
"Many Arab states that are identified with Islam should learn a lot from Indonesia," Congressman Ellison remarked while welcoming Indonesian Ambassador to US Budi Bowoleksono, in Capitol Hill, on Thursday (July 24).
According to a press release from the Indonesian Embassy in Washington, "Ellison noted that the election held in Indonesia is the most transparent in the world, where all its citizens can follow and monitor the entire process," remarked Ambassador Budi Bowoleksono.
Ambassador Bowoleksono and Congressman Ellison also discussed about the Islamophobia phenomenon that exists in the international community, which also includes the US.
Bowoleksono believed that Indonesia is a perfect example where the Muslim majority are moderate and not identified with violence. A handful of individuals and certain groups who carry out violence are an exception.
"The seeds of radicalism and extremism in followers of any religion or ideological group are always present, and it has nothing to do with the values and teachings of Islam," Ellison added.
On the occasion, Ambassador Bowoleksono also discussed the current developments in Gaza and Irans nuclear negotiations and appreciated Keith Ellisons position on being balanced in addressing the developments in Gaza.
In addition, Ambassador Bowoleksono also appreciated Keith Ellisons stance that offers diplomatic space for the Obama administration to conduct negotiations related to a nuclear Iran.
"I really appreciate your fair and balanced attitude and position over the Palestinian and Iranian issues, contrast to the majority of other members of Congress," Ambassador Bowoleksono emphasized.
Keith Allison, who is also a Muslim, is one of the 27 members of the Indonesian Caucus in Congress that are part of an effort to fight for the interests of Indonesia in the United States, particularly in relation to the US parliament.
