Restrukturisasi POM TNI Dukung Revolusi Mental dan Nawa Cita

The Restructuring Indonesian Military to Support the Policies of President Widodo

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Restrukturisasi POM TNI Dukung Revolusi Mental dan Nawa Cita
Panglima TNI Jenderal Moeldoko inspeksi pasukan POM TNI dan bersama pimpinan POM TNI (Foto2: Puspen TNI)

Jakarta (B2B) - Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan restrukturisasi Polisi Militer (POM) TNI menjadi bagian upaya TNI mendukung perumusan nilai-nilai revolusi mental dan menyelaraskan Nawa Cita atau 9 Agenda Prioritas Presiden RI Joko Widodo, yang dituangkan dalam kebijakan pendayagunaan aparatur negara dan bagian dari reformasi birokrasi TNI.

Panglima TNI mengatakan bahwa, restrukturisasi merupakan konsekuensi dari tuntutan revitalisasi di tengah demokratisasi kehidupan berbangsa saat ini, yang meminta TNI harus fokus dan lebih banyak bermain di wilayah tugasnya secara lebih baik, dan dapat menyesuaikan dengan setiap kebijakan pemerintah.

“Saya tekankan kepada seluruh perwira untuk terus meningkatkan kapasitas sesuai wilayah dan tugas masing-masing”, kata Jenderal Moeldoko dalam arahannya saat memimpin upacara peresmian POM TNI di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta Timur pada Senin (4/5).

Upacara diikuti oleh 759 pasukan POM TNI dan Polri, terdiri dari 73 personel Mabes TNI, 200 personel TNI AD, 196 personel TNI AL, 196 personel TNI AU dan 94 personel Polri. Hadir pula Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna serta para perwira tinggi Mabes TNI.

Jenderal Moeldoko menambahkan, restrukturisasi POM TNI menjadi bagian penting penguatan sistem TNI, khususnya pada aspek penguatan suprastruktur disiplin, hukum, dan tata tertib. Selain itu, restrukturisasi POM TNI menjadi bagian upaya TNI mendukung pelaksanaan rumusan nilai-nilai revolusi mental dan penyelarasan Nawa Cita Presiden RI.

"Saya perintahkan komandan Polisi Militer TNI untuk melakukan tindakan korektif terhadap sistem dan mekanisme hubungan kerja POM TNI beserta seluruh jajaran POM TNI terkait penyelenggaraan pemeliharaan, penegakan disiplin, hukum, dan tata tertib, termasuk penguatan SDM POM TNI”, tegas Panglima TNI.

Jakarta (B2B) - The Indonesian Military Commander General Moeldoko said restructuring of the Military Police as part of a Indonesian military (TNI) effort to support the mental revolution and nine priority agenda of President Joko Widodo, related to utilization of state apparatus, and as part of reform of the TNI bureaucracy.

The TNI Commander said that the restructuring as a consequence of democracy in Indonesia, which demanded the TNI focus to perform the tasks of defense and security of the nation, and support government policies.

"I emphasize to all military officers continue to increase capacity on each task," General Moeldoko in his speech while leading inauguration ceremony of Military Police at Cilangkap´s TNI headquarters of East Jakarta on Monday (5/4).

The military ceremony attended by 759 members of the TNI military police, and Indonesian National Police. Also attended Chief of Army Staff General Gatot Nurmantyo, Chief of Naval Staff Admiral Ade Supandi, and Air Force Chief Marshal Agus Supriatna and high officers of TNI Headquarters.

General Moeldoko added, restructuring POM TNI became an important part of strengthening TNI system, especially the strengthening of the superstructure of discipline, law and discipline. The restructuring into a commitment of TNI to support the mental revolution and nine priority agenda of President Joko Widodo.

"I ordered the commander of Military Police to carry out corrective action on the system and mechanism of the employment relationship," TNI Commander said.