Rachmawati Pertanyakan Kasus Transjakarta. "Sesuai Fakta Seharusnya Joko Widodo Dipanggil"

Rachmawati Sukarnoputri Questioned TransJakarta Case by the Indonesian Attorney General

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Rachmawati Pertanyakan Kasus Transjakarta. "Sesuai Fakta Seharusnya Joko Widodo Dipanggil"
Rachmawati Soekarnoputri (ke-5 kiri) didampingi pengacara Eggi Sudjana (ke-4 kiri) dan Fuad Bawazier (ke-3 kanan) Foto: B2B/Mya

Jakarta (B2B) - Rachmawati Soekarnoputri dan Fuad Bawazier mempertanyakan penanganan kasus korupsi bus Transjakarta belum tuntas ditangani oleh Kejaksaan Agung, karena Joko Widodo selaku Gubernur DKI Jakarta seharusnya bertanggung jawab dalam kasus korupsi senilai Rp1,086 triliun yang memanfaatkan APBD DKI Jakarta tahun 2013.

Keduanya menilai apabila kasus Transjakarta tidak dapat dituntaskan oleh Kejaksaan Agung maka dapat ditempuh melalui jalur politik oleh DPR, dengan menggunakan Hak Interpelasi apabila menemukan keterlibatan Joko Widodo yang saat ini menjabat Presiden RI 2014-2019, yang kapasitasnya dalam kasus hukum tersebut masih menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Bisa melalui jalur politik di DPR, di mana DPR kemudian meminta Badan Pemeriksa Keuangan untuk melakukan audit khusus atas kasus itu," kata Fuad Bawazier dalam seminar bertema 'Kajian Hukum Atas Kasus Transjakarta' di kampus Universitas Bung Karno di Jakarta, Senin.

Fuad meyakini, jalur politik yang ditempuh kemungkinan besar berhasil karena akan mendapat dukungan luas publik.

"Dalam kasus ini sulit untuk meragukan keterkaitan gubernurnya. Memang perlu dibentuk tim independen. Ini musti disuarakan terus agar tidak berhenti seperti kasus-kasus yang lain. Kalau jalur politik juga tidak jalan ini berbahaya, karena biasanya akan ada perlawanan atas dasar ketidakadilan," kata Fuad.

Sementara Rachmawati yang dikenal sebagai pendiri Partai Pelopor menyatakan keheranannya pada kasus Transjakarta karena belum menyentuh aktor intelektualnya.

"Ini hukum apa, ini seperti hukum rimba. Sudah jelas indikasi bahwa sesuai fakta-fakta yang ada seharusnya Jokowi dipanggil," kata putri kedua Bung Karno, yang juga adik dari Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.

Menurutnya, selaku pejabat gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo seharusnya bertanggung jawab dalam kasus dengan total nilai Rp1,086 triliun tersebut.

"Paling tidak bersedia dimintai keterangannya. Tapi sampai sekarang tidak disentuh-sentuh, malah jadi presiden," sesal Rachmawati yang juga menjabat Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Soekarno.

Karenanya, Rachmawati juga akan merekomendasikan kepada DPR untuk membentuk tim independen dalam penuntasan kasus Transjakarta. Tim nantinya, dapat meminta pemanggilan Presiden Jokowi dalam rangka memberikan keterangan.

Jakarta (B2B) - Rachmawati Sukarnoputri and Fuad Bawazier questioned of Transjakarta bus corruption cases unresolved by the Attorney General, while Joko Widodo as Governor of Jakarta should be responsible for Rp 1,086 trillion corruption case of the city budget in 2013.

Both of them assess if the case is not seriously addressed the Attorney General, can be take political action by the House of Representatives, through interpellation right if find Joko Widodo involved, who is currently the Indonesian President, the capacity in the legal case when he served as Jakarta Governor.

"Either through political path by the House of Representatives, then the House asked the Supreme Audit Board to conduct a special audit of alleged corruption cases of Transjakarta" Fuad Bawazier said in here on Monday.

Bawazier believes, political track has a great opportunity because it will get public support.

"In this case, Joko Widodo is presumed was involved. It should form an independent team. Keep voice so as not to stop as other cases. Without a political step would be dangerous, as there will be resistance to injustice," said Bawazier, former finance minister of the Suharto regime, as well founder of the People's Conscience Party.

While Rachmawati known as the founder of the Pioneer Party claimed to be surprised at transjakarta case for ignoring key witness.

"It's like the jungle law. The indications are clear and appropriate facts, Jokowi should be summoned," said the second daughter of former first Indonesian President, Sukarno, who also the little sister of Megawati Sukarnoputri, chairman of the PDI-P's as Indonesian rulling party.

According to her, Joko Widodo as governor of Jakarta when corruption occurs, he should be responsible for the corruption of trillions rupiahs.

"At least Joko Widodo willing to questioning. But above the law, even become Indonesian president," she said.

Hence, Rachmawati would recommend to Parliament to establish an independent team in the completion of TransJakarta case. Teams can summon Joko Widodo to testify.