Jakarta (B2B) - Banjir di sejumlah jalan protokol di Jakarta, Sabtu (22/12) yang mengakibatkan kemacetan luar biasa selama lima jam. Berdasarkan Congestion Cost, diperkirakan menimbulkan kerugian ekonomi sekitar Rp1 miliar hingga Rp1,4 miliar per jam dihitung dari perhitungan konservatif skala ekonomi Jakarta.

"Skala ekonomi Jakarta sampai tri wulan ketiga kan Rp280 Triliun, diperkirakan sampai akhir tahun berarti Rp400 Triliun per tahun. Kalau pakai hitungan konservatif, jumlah itu setara dengan Rp33 miliar per hari atau maksimal Rp2 miliar per jam," kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit.

Hitungan tersebut, katanya, belum merangkum lost oportunities seperti batalnya janji bisnis dengan klien dan lain sebagainya. Kondisi ini masih ditambah kerugian mubazirnya infrastruktur transportasi.

"Kalau terjadi kemacetan total seperti yang terjadi kemarin di Jakarta, kita memperkirakan kerugian ekonomi akan mencapai Rp1 miliar hingga Rp1,4 miliar per jam. Tingggal kita memperkirakan berapa jam terjadi kemacetan total tersebut. Kalau lima jam berarti antara Rp5 miliar hingga Rp 7 miliar," ungkap Danang.

Kerugian ekonomi itu masih ditambah lagi dengan kerugian sosial yang sulit dihitung dengan angka. Danang mengatakan, kerugian terparah adalah semakin menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Masyarakat tak percaya lagi pada pemerintah yang dianggap tak bisa menangani permasalahan transpirtasi.

"Penurunan akibat hal ini bisa sangat drastis. Jika kepercayaan masyarakat sudah menurun, pemerintah akan semakin sulit melaksanakan program-program pembangunan,"pungkasnya.