Djoko Susilo Tampar Anak Buah, Telat Setor Uang Suap
Djoko Susilo Slapped Subordinate, Late Handed Hush Money
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu
Jakarta (B2B) - Komisaris (Pol) Legimo mengungkap peran dan aksi komandannya, Kepala Korps Lalu Lintas Markas Besar Polri, Inspektur Jenderal (Pol) Djoko Susilo dalam skandal suap Driving Simulator SIM di Kors Lalu Lintas Markas Besar Polri saat hadir sebagai saksi di persidangan mantan komandannya tersebut di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi di Jakarta, Jumat (31/5).
Legimo mengakui hal yang lumrah apabila Djoko Susilo kerap menerima uang dalam kardus sebagai tanda ´terima kasih´ dari pengusaha Budi Susanto, pemilik PT Citra Mandiri Metalindo Abadi, pemenang tender pembuatan Driving Simulator SIM, tapi kemudian proyek ratusan miliar rupiah tersebut pekerjaannya dialihkan kepada peusahaan lain sebagai subkontraktor.
Pada Maret 2011, Legimo mengaku sempat menerima empat kardus besar berisi uang dari Budi Susanto. "Saya tak tahu jumlahnya tapi kardusnya besar," kata Legimo.
"Setelah menerima uang titipan dari Budi Susanto, saya simpan di ruang kerja saya dan beliau (Djoko Susilo) meminta saya jangan pulang. Tapi saya harus pulang, karena istri baru menjalani operasi payudara," ungkap Legimo.
Malang tak dapat ditolak, Djoko Susilo murka karena Legimo keburu pulang sebelum setor uang sogokan Budi kepada dirinya. Berulangkali telepon seluler Legimo berdering, meminta perwira menengah polisi itu kembali ke kantor. Legimo akhirnya menyerah dan kembali ke kantornya.
"Sampai di kantor, beliau sudah ada di pintu parkiran, langsung saya dimarahin," kata Legimo. Tak hanya itu, Djoko pun main tempeleng. "Saya digampar," ujar Legimo.
Setelah dimarahi, Legimo lalu mengambil duit dalam kardus di ruang kerjanya. Uang-uang itu lalu dimasukkan ke dalam kendaraan Djoko Susilo.
Saat diminta tanggapannya, Djoko menampik tudingan tersebut. "Saya tidak pernah menerima pemberian dari Budi," katanya. Tapi dia mengakui pernah menempeleng Legimo.
Jakarta (B2B) - Commissioner (Pol) Legimo uncover the role and actions of his commander, Corps Chief of Traffic Police Headquarters, Inspector General (Pol) Djoko Susilo in a bribery scandal Driving Simulator SIM, in the Traffic Corps Headquarters of the Police in his testimony in the trial of former his commander at the Corruption Court in Jakarta, Friday (31/5).
Legimo acknowledge a normal thing if Djoko Susilo often received the money the boxes as a ´thank you´ from businessmen Budi Susanto, the owner of PT Citra Mandiri Abadi Metalindo, the winning bidder Driving Simulator SIM, though later projects worth hundred billion rupiahs are transferred to another vendor, as a subcontractor.
In March 2011, Legimo claimed had received four boxes containing money from Budi Susanto. After receiptI do not know amount money but the big cardboard box," said Legimo.
"After received money from Budi Susanto, I keep it in my office and he (Djoko Susilo) asked me not go home. But I have to go home, because my wife recently underwent breast surgery," said Legimo.
Misfortune can not be denied, Djoko Susilo wrath because Legimo already go home before deposited the bribes to his superiors. Legimo cell phone rang repeatedly, asked the police grade officer back again to office.
"Arrived at office, he was there at the park, he immediately angry," said Legimo. Djoko directly slapped. "I was slapped," said Legimo.
After scolded, Legimo take the money in a box in his office. The money was then put into the car by Djoko Susilo.
When asked to comment, Djoko denied these allegations. "I never received a bribes from Budi," he said. But he admitted to slapped Legimo.
