Pilpres 2014, KPU DKI Jakarta Distribusikan Logistik
Jakarta General Elections Commission Distributes Presidential Race Logistics
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta telah mendistribusikan logistik Pemilihan Presiden 2014 (Pilpres) mulai dari tinta mulai dari tinta, kotak suara, surat suara, dan bilik suara ke kota/kabupaten.
Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno mengatakan, semua logistik telah didistribusikan hingga tingkat wilayah. Pihaknya pun menyatakan siap untuk melaksanakan pemungutan suara Pilpres 9 Juli mendatang. Semua persiapan sudah dilakukan dengan matang agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.
"Sudah kita distribusikan logistiknya seperti tinta, surat, kotak, bilik suara,” kata Sumarno, Sabtu (28/6).
Jakarta membutuhkan surat suara sesuai dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sekitar 7 juta. Kemudian untuk mengantisipasi adanya surat suara rusak, dalam percetakan ditambah 2% dari total kebutuhan. Setelah proses sortir dan pelipatan rampung, pihaknya akan langsung mendistribuskan ke tingkat kelurahan dan kecamatan. Pihaknya juga akan memantau langsung proses sotir dan pelipatan agar tidak terjadi kecurangan.
Selain itu, untuk menjaga netralitas dan adanya kecurangan, pihaknya juga berkoordinasi dengan kepolisian untuk penjagaan. "Selama proses sortir dan distribusi dikawal oleh kepolisian. Sudah koordinasi dengan Polda Metro Jaya untuk memberikan pengamanan terhadap jalannya pemilu," katanya.
Seperti diketahui jumlah daftar pemilih tetap (DPT) di Jakarta bertambah 200 ribu orang dari pelaksanaan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) 9 April lalu. Saat Pileg jumlah DPT sebanyak 7.001.520 pemilih, dengan jumlah TPS 17.045. Kemudian dilakukan verifikasi data berupa melakukan pengecekan kembali warga Jakarta yang baru berusia 17 tahun dalam kurun waktu 9 April hingga 9 Juli mendatang. “Iya DPT-nya bertambah 200 ribu, jadi sekitar 7,2 juta orang,” tandasnya.
Jakarta (B2B) - Jakarta General Elections Commission (KPU) has distributed election logistics ranging from ink, ballot boxes, ballots, and voting booths, to the city/regency level. At this time, the KPU is still conducting the sorting ballots, where some ballots broken but its exact number is unknown. Nevertheless, there will be no shortage of ballot.
Jakarta KPU Head, Sumarno disclosed all logistics have been distributed to the regional level. His party is also ready to implement voting in the upcoming presidential election which falls on July 9. All preparations have been prepared well in order to avoid mistake in later.
"We've distributed election logistics, such as ink, ballots, ballot boxes, voting booths. All logistics are enough, but some ballots broken. Its amount is still being recorded," he stated on Saturday (6/28).
In Jakarta itself needs ballots in accordance with the amount of final voters list (DPT) which is about 7 million. To anticipate the broken ballots, the printing is added up to 2 percent of the total requirement. After sorting and folding process is completed, the logistic will immediately be distributed to the level of the urban village and sub-district. He will also directly monitor the process to prevent cheating practice.
KPU also coordinates with police to prevent cheating and neutrality. "Police are involved to oversee the process of sorting and folding and secure the presidential election," he told.
As known, the amount of DPT in Jakarta has increased up to 200,000 people from the implementation of legislative election on April 9, 2014. Totally, there were 7,001,520 voters with 17,045 polling stations (TPS). Then the data verification conducted by re-checking Jakarta residents aged 17 years old in the period April 9 to July 9. "DPT amount increased to 200,000, thus the total reaches 7.2 million people," he explained.
