Caleg, Putus `Money Politics`dengan Saweran dari Rakyat

MPs, Broke `Money Politics´ with Political Donations from the People

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Heru S Winarno
Translator : Parulian Manalu


Caleg, Putus `Money Politics`dengan Saweran dari Rakyat
Politik uang (Ilustrasi: kahaba.info)

Jakarta (B2B) - Partai politik yang ideal adalah menonjolkan kader sebagai calon legislatif yang disukai publik sehingga masyarakat bersedia menyumbang dana politik atau saweran. Langkah ini dinilai ampuh untuk memutus rantai politik uang dan politik transaksional dalam rekrutmen legislator.

"Untuk memutus mata rantai politik uang dan transaksional bisa dilakukan dengan menonjolkan sistem saweran dari konstituen kepada calon anggota legislatif," kata peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta, Jumat (3/5).

Siti menambahkan, calon legislatif harus tampil sebagai sosok yang memiliki kemampuan untuk mendorong konstituen mendukung kampanyenya. Partai politik juga harus mampu mencerminkan citra sebagai organisasi politik yang amanah dan mampu melaksanakan aspirasi rakyat.

"Masyarakat tidak akan minta uang ketika orang tersebut meyakinkan dan menjanjikan perubahan. Masyarakat akan rela saweran untuk memenangkan orang tersebut," ujarnya.

Dia mengingatkan, partai politik tidak boleh menonjolkan diri sebagai organisasi yang 'bergizi' atau memiliki banyak uang.

"Saya yakin kalau itu dilakukan, masyarakat tidak perlu disawer oleh partai politik maupun calon legislatif."

Jakarta (B2B) - Political parties are ideally able to present legislative candidates who favored the public, so that people are willing to contribute to the political fund. The move will cut money politics and transactional politics in the recruitment of legislative candidates.

"To stop money politics and transactional politics could do with political donations from constituents to legislative candidates," said political researcher Indonesian Institute of Sciences (LIPI) Siti Zuhro in the General Elections Commission (KPU) in Jakarta, Friday (3/5).

Siti added, legislative candidates have to appear as someone who is able to encourage constituents to support his campaign. Political parties should also be able to reflect the image of a political organization capable of carrying out the mandate and aspirations of the people.

"People are not going to ask for money when the person is convincing and promising change. Society would be willing to donate to win a person's politics," she said.

She warned political parties should not be self-effacing as the organization of the 'rich' or have a lot of money."I'm sure if able to do so, people do not need to earn money by political parties and legislative candidates."