PPh Impor Naik, BI Sambut Baik Rencana Pemerintah
Indonesia Central Bank Hails Gov`t Plan to Raise Tax on Imports
Reporter : Gatot Priyantono
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
 b.jpeg)
Jakarta (B2B) - Bank Indonesia menyambut baik rencana pemerintah untuk menaikkan Pajak Penghasilan (PPh) impor barang konsumsi tertentu untuk mengurangi defisit neraca transaksi berjalan.
"Saya sambut baik dan itu sejalan dengan paket Agustus yaitu untuk barang mewah atau barang yang memang tidak utama untuk dilakukan impor pada kegiatan sekarang ini diberikan tambahan pajak atau biaya masuk ya," kata Gubernur BI Agus Martowardojo saat ditemui usai membuka Global Enterpreneurship Week (GEW) 2013 di Jakarta, Rabu.
Sebagaimana tertera pada PPh pasal 22, tarif impor yang memiliki Surat Izin Importir (Angka Pengenal Importir/API) ditetapkan sebesar 2,5 persen dari nilai impor. Sedangkan yang tidak menggunakan API ditetapkan 7,5 persen dari nilai impor yang tidak dikuasai, dan 7,5 persen dari harga jual lelang.
"Itu (kenaikan PPh impor) adalah satu pesan yang baik dan kami sudah mengikuti ini, dan kalau ini sudah diimplementasikan kami yakini baik," kata Agus.
Menurut Agus, yang harus dilakukan saat ini yakni melakukan pembenahan di semua aspek sehingga secara nasional akan tercipta kondisi ekonomi Indonesia yang lebih sehat dengan impor yang terkendali dan juga terdorongnya ekspor.
Jakarta (B2B) - The Indonesian central bank, Bank Indonesia (BI), has welcomed the governments plan to increase the tax on imported consumer goods in an effort to reduce the countrys current account deficit.
"I hail the plan as it is in line with the August economic package under which luxury goods or inessential goods for current activities are subject to additional taxes or import duties," BI Governor Agus Martowardojo said on the sidelines of the Global Entrepreneurship Week (GEW), which started here on Wednesday.
According to Article 22 of the Income Tax Regulation, duties on goods imported by importers with API (importer identification numbers) will be subject to a 2.5 percent tax on the import value of the goods. Goods imported by importers with no API will, however, be required to pay a tax of 7.5 percent on the import value or 7.5 percent of the value of the goods if auctioned.
"The governments plan to increase tax on imported consumer goods is a good plan. We are convinced it will have a beneficial impact if properly implemented," the BI governor added.
Agus said other measures should also be taken on a national scale to control exports and boost exports to improve the health of the Indonesian economy.
