BIN Akan Jalani Modernisasi, Janji Sutiyoso setelah Dilantik Presiden RI

Indonesia´s Intelligence Chief Promised to Modernize Equipment of the Agency

Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


BIN Akan Jalani Modernisasi, Janji Sutiyoso setelah Dilantik Presiden RI
Disaksikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala BIN Sutiyoso (ke-2 kanan) menjabat tangan pendahulunya Marciano Norman (kanan) di Istana Negara, Jakarta (Foto: Setkab)

Jakarta (B2B) - Badan Intelijen Negara (BIN) akan menjalani modernisasi peralatan untuk menghadapi tantangan masa depan dengan membangun intelijen yang tangguh dan profesional.

Kepala BIN Sutiyoso mengatakan BIN harus memiliki peralatan yang super canggih agar dapat bersaing dengan intelijen asing, dan modernisasi peralatan BIN akan didatangkan dari berbagai negara yang memiliki peralatan canggih untuk menunjang kinerja BIN.

"Kita harus memiliki alat yang super canggih, seperti apa, tentu ini masalah teknis yang nggak bisa saya jelaskan," kata Sutiyoso usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara Jakarta, Kamis.

Sutiyoso menggantikan Letnan Jenderal TNI (Purnawirawan) Marciano Norman yang usianya belasan tahun lebih muda.

"Saya akan datangkan dari berbagai referensi. Nanti akan kita lihat yang dimiliki negara-negara besar seperti Rusia, Amerika, apa yang mereka miliki, karena di dalam intelijen itu khan mempunyai komunitas internasional juga," katanya.

Namun, lanjutnya, modernisasi peralatan intelijen ini juga melihat kemampuan negara sehingga akan dilakukan secara bertahap.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan akan membangun intelijen yang tangguh dan profesional. Ke depan akan banyak sekali pekerjaan yang menghadang. Dia berjanji akan melakukan perbaikan struktur organisasi BIN dengan meningkatkan sumber daya manusia maupun perlengkapan yang dimiliki.

"Salah satunya itu yang perlu kita waspadai adalah radikalisme, juga terorisme, karena mereka bisa melakukan doktrin lewat dunia maya," ungkapnya.

Sutiyoso mengatakan, BIN harus memiliki alat canggih untuk menangkal doktrin radikalisme dan terorisme melalui pengguna internet maupun teknologi komunikasi.

Menurutnya, pekerjaan intelijen itu memerlukan banyak sekali informasi dari berbagai sumber sehingga ke depan BIN akan lebih terbuka.

"Artinya, akan memberikan peluang kepada masyarakat untuk memberikan informasi apa saja, berpartisipasi yang ada kaitannya dengan keamanan negara," katanya.

Jakarta (B2B) - Indonesian Intelligence Agency, locally known as the BIN, will modernize and enhance the agencys equipment to face future challenges, according to the chief of agency.

The Chief of BIN, Sutiyoso said Indonesia's intelligence should have sophisticated equipment to compete with foreign intelligence services, and plans to import tools from several countries that have advanced equipment, which can help to improve BINs performance.

"The lack of modern equipment is a technical problem but I cannot explain in detail," Sutiyoso said after inaugurated as BIN chief by the President Joko Widodo at the State Palace here on Wednesday.

"I will import the equipment from a variety of references. We will take a cue from developed countries such as Russia, America, and so on, as they are also part of an international intelligence community."

The modernization process will be gradually carried out in phases based on the availability of the state budget.

Former of Jakarta Governor promised will build a formidable and professional intelligence agency to face future challenges. He vowed to improve BINs organizational structure by enhancing the capabilities of its human resources and equipment.

"The BIN should have advanced equipment in order to combat and anticipate radicalism and terrorism through the internet and communications technology," he added.

In addition, Sutiyoso stated that the BIN will be more open to gathering comprehensive information from various sources.

"The community can provide any information to BIN," he said.

Sutiyoso is a retired military official posted as deputy commander general of the Armys Special Force Command (Kopassus). Following his retirement, Sutiyoso headed the Jakarta Provincial Government for two terms between 2002 and 2012 before he was replaced by Fauzi Bowo.

Earlier, all political party factions of Commission I of the House of Representatives (DPR) agreed to accept retired Army Lieutenant General Sutiyoso here on Tuesday as the next chief of the BIN.