Akil Mochtar Tampar Wartawan, Sewot Ditantang Hukuman Potong Jari
Akil Mochtar Slapped Journalist after Asked about Penalty Cut Finger
Reporter : Rusdi Kamal
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Jakarta (B2B) - Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar menampar seorang wartawan saat diseret masuk ke rumah tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis malam (3/10).
Akil yang baru turun dari mobil tahanan langsung dikerumuni wartawan dan diwawancarai. Seorang wartawan konfirmasi gagasan Akil Mochtar tentang ´hukuman potong jari´ terhadap koruptor.
"Bapak pernah bilang koruptor itu layak dihukum potong jari? Kalau Bapak terbukti bersalah, siap potong jari?"
"Plakkk..." Itulah jawaban yang didapat sang wartawan ketika tamparan Akil menghantam wajahnya.
Tindakan Akil ini membuat wartawan lain yang mengerumuni Akil geram. Sempat terjadi keributan kecil antara para wartawan dan Akil. Secara sigap petugas keamanan KPK pun berhasil menenangkan situasi dan membawa masuk Akil ke Rutan KPK.
Sebelumnya diberitakan, Akil Mochtar diketahui pernah melontarkan ide terobosan untuk memberantas korupsi. Gagasan tersebut dilontarkan Akil untuk membuat efek jera para koruptor ketimbang penjara dan membayar denda.
"Ini ide saya, dibanding dihukum mati, lebih baik dikombinasi pemiskinan dan memotong salah satu jari tangan koruptor saja cukup," kata Akil Mochtar pada 12 Maret 2012 lalu.
Wajah Akil makin ´dtekuk´ ketika wartawan konfirmasi tentang ditemukannya ganja dan ekstasi di ruangan kerjanya.
Seperti diketahui, KPK melakukan penggeledahan di ruang kerja Akil di Gedung MK. Di sana, KPK mengamankan ganja dan ekstasi. "Ditemukan empat linting ganja dan dua butir ekstasi di ruang kerja AM," kata sumber.
Jakarta (B2B) - Chairman of the Constitutional Court Akil Mochtar slapped a journalist when dragged into detention Corruption Eradication Commission (KPK) on Thursday night (3/10).
Once out of the car detainees, Mochtar immediately surrounded by journalists. One journalist confirmed Mochtar notion of ´sentence cut finger´ against corruption.
"You ever told it was criminals deserve to be punished cut finger? If proven guilty, you are willing to undergo the punishment of cutting a finger?" "Plakkk ..." That was the answer given Mochtar hit his face.
Mochtar´s actions made â��â��other journalists were furious. Had been a small commotion among the journalists and Mochtar. Readily KPK security officers managed to calm the situation and bring in Mochtar into KPK detention.
Previously reported, Mochtar known to have suggested the idea of ��a breakthrough to eradicate corruption. The idea expressed by Mochtar to make corruptors deterrent effect, rather than imprisonment and to pay a fine.
"This is my idea, rather than sentenced to death, better combined impoverishment and cut off one finger criminals," Mochtar said on March 12, 2012.
Akil face more ´bended´ when reporters confirmation of the discovery of marijuana and ecstasy by KPK investigators in the den of the Chief Justice.
As is known, the Commission searched workspace Akil Mochtar at the Constitutional Court building. There, the Commission secures marijuana and ecstasy. "Found four rolls of marijuana and two ecstasy pills in the AM den," said the source.
