Perbatasan RI Mesti Lebih Baik dari Negara Tetangga, kata Jokowi
Widodo Asks to Optimally Developing Border Regions
Reporter : Rizki Saleh
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Presiden RI Joko Widodo mengingatkan untuk mengoptimalkan potensi di kawasan perbatasan dalam satu dua tahun ini harus lebih baik dari negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, dan Papua Nugini, juga dari Timor Leste.
“Kita ingin perbaiki kondisi di perbatasan di Kalimantan dan Papua," kata Presiden dalam sidang kabinet terbatas terkait perbatasan Entikong, Kalimantan Barat di Jakarta, Selasa (7/7).
Selain infrastruktur perbatasan yang belum optimal, Presiden mengatakan selama ini belum tergarap peluang ekonomi seperti ekspor dan impor.
“Terlihat sekali saat saya meninjau pos perbatasan di Entikong Januari lalu, ada peluang ekspor impor tapi kita tidak gunakan dengan baik,” kata Presiden Jokowi.
Presiden mencontohkan, Malaysia yang menetapkan satu titik di daerah perbatasan di kawasan Sarawak menjadi pelabuhan internasional dan mendorong ekspor impor.
“Diperlukan keterpaduan seluruh kementerian karena tahun ini di semua perbatasan kita akan dibangun dan saya harapkan semua berkoordinasi sehingga kita harapkan perbatasan bisa digunakan maksimal oleh rakyat dan bisa melayani ekspor impor dan dari Polri pemberantasan kegiatan ilegal bisa dilakukan selain peluang ekonomi ekspor impor bisa dilakukan,” kata Presiden, seperti dikatakan Mendagri Tjahjo Kumolo usai rapat.
Mendagri Tjahjo Kumolo menambahkan, sebagai langkah awal, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran Rp1 triliun untuk pembenahan pos lintas batas di Entikong, Kalimantan Barat, seperti dilansir Setkab.
Jakarta (B2B) - The Indonesia's President Joko Widodo has called to optimally develop areas of potential in the border regions by improving their infrastructure facilities, and developing economic centers to boost exports and imports.
"As I have earlier said, we are keen to improve the conditions in our border regions such as in Papua and Kalimantan," he remarked while opened a meeting on the issue at his office here on Tuesday.
Apart from infrastructure development, which is not yet maximal, Widodo affirmed that economic opportunities such as exports and imports also need to be utilized optimally.
"When I visited the border post in Entikong in January, I clearly saw export-import opportunities, but they have not been utilized well," the president said.
Citing the importance of border development, he referred to Malaysia that has identified a location in Sarawak as an international airport to boost its exports and imports.
"All ministries must cooperate because this year we will develop all border areas, and I hope they will coordinate, so that the border regions could be maximally utilized by the people for export-import activities while illegal activities could be eradicated by the police," Widodo added.
As an initial step, he noted that the government had allocated 1 trillion rupiah for improving the border post facility in Entikong, West Kalimantan.
