Presiden Jokowi Dukung Pembangunan Infrastruktur Negara Berkembang

President Jokowi Supports Infrastructure Development in Developing Countries

Editor : Taswin Bahar
Translator : Novita Cahyadi


Presiden Jokowi Dukung Pembangunan Infrastruktur Negara Berkembang
KTT G20: Presiden RI Joko Widodo saat memimpin Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Bali.

Badung, Bali [B2B] - Presiden RI Joko Widodo menegaskan dukungannya terhadap pembangunan infrastruktur di negara berkembang.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi usai bersama dengan Presiden Amerika Serikat [AS] Joe Biden dan Presiden Komisi Eropa Ursula Von Der Leyen meluncurkan Kemitraan untuk Investasi dan Infrastruktur Global atau Partnership for Global Infrastructure and Investment [PGII] G20. Peluncuran dilaksanakan di sela sela Konferensi Tingkat Tinggi [KTT] G20 yang berlangsung di Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Bali, pada Selasa [15/11].

“Indonesia selalu mendukung penguatan pembangunan infrastruktur di negara-negara berkembang. Krisis multidimensional yang tengah dihadapi dunia membawa tantangan sendiri bagi pembangunan infrastruktur di negara berkembang, termasuk melalui penyusutan ruang fiskal,” ujar Jokowi.

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan sejumlah hal yang perlu diperhatikan PGII dalam mendukung pembangunan infrastruktur di negara berkembang.

Pertama, dukungan yang dilakukan harus berdasarkan kebutuhan riil negara tujuan atau country driven. Oleh karena itu, Presiden menyatakan konsultasi dan dialog dengan negara penerima harus menjadi pedoman utama.

“Pembangunan infrastruktur perlu memberdayakan masyarakat dan ekonomi setempat agar memiliki rasa kepemilikan yang tinggi, disertai dukungan bagi negara berkembang untuk membangun kapasitas dan kemampuan mandiri. Dengan demikian, negara berkembang dapat lebih tangguh menghadapi tantangan global di masa mendatang,” ujarnya.

Jokowi mencontohkan, saat ini Indonesia tengah mendorong pemerataan pembangunan melalui pemindahan ibu kota negara ke Nusantara. Pemindahan ibu kota tersebut, ucap Presiden, akan membuka peluang investasi sebesar 20,8 miliar Dolar Amerika Serikat di berbagai sektor infrastruktur.

Kedua, Jokowi menegaskan bahwa PGII harus berdasarkan paradigma kolaborasi.

“Pelibatan lebih banyak pemangku kepentingan, termasuk sektor swasta akan membawa manfaat nyata. Saya percaya inisiatif seperti PGII akan semakin bermanfaat jika melibatkan sebanyak-banyaknya negara di dunia,” ujarnya.

Ketiga, PGII harus menghasilkan dukungan pembangunan berkelanjutan, termasuk lewat pembangunan hijau dan transisi energi. Presiden memandang, negara berkembang paling rentan terhadap tantangan pembangunan berkelanjutan dan perubahan iklim.

Jokowi menyatakan, Presidensi G20 Indonesia telah mendorong kerja sama nyata di bidang infrastuktur berkelanjutan dan pendanaan pembangunan. Indonesia juga bersungguh-sungguh mengembangkan industri hijau, termasuk ekosistem industri mobil listrik yang menjadi kendaraan resmi di KTT G20 Bali.

“Indonesia siap mendukung inisiatif PGII. Harapan saya, PGII dapat memperkuat hasil yang telah dicapai di G20,” pungkasnya.

Badung of Bali [B2B] - President RI Joko Widodo emphasized his support for infrastructure development in developing countries.

This was conveyed by President Jokowi after together with the President of the United States [US] Joe Biden and President of the European Commission Ursula Von Der Leyen launched the G20 Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII). The launch was carried out on the sidelines of the G20 Summit which took place at The Apurva Kempinski Hotel, Badung Regency, Bali, on Tuesday [15/11].

"Indonesia always supports strengthening infrastructure development in developing countries. The multidimensional crisis that the world is currently facing brings its own challenges to infrastructure development in developing countries, including through shrinking fiscal space," said Jokowi.

On that occasion, Jokowi also conveyed a number of things that need to be considered by PGII in supporting infrastructure development in developing countries.