"Disebut Presiden Termiskin? Ini adalah Pilihan Bebas"
"Called the Poorest President? This Is A Free Choice"
Editor : Mohamad Aslan
Translator : Parulian Manalu
MUJICA yang terpilih menjadi Presiden tahun 2009, menghabiskan tahun 1960-an dan 1970-an dia menjadi bagian dari kelompok gerilyawan Tupamaros, kelompok bersenjata sayap kiri yang terinspirasi revolusi Kuba.
Dia tertembak enam kali dan menghabiskan waktu selama 14 tahun di penjara. Dia melalui masa penahanan dan isolasi yang sulit sebelum dibebaskan tahun 1985, ketika Uruguay kembali ke demokrasi.
Tahun-tahun selama di penjara, kata Mujica, ikut membentuk pandangannya tentang hidup.
"Saya disebut sebagai presiden termiskin, tapi saya tidak merasa miskin. Orang miskin adalah mereka yang hanya bekerja untuk mempertahankan gaya hidup mahal, dan selalu ingin lebih dan lebih," katanya seperti dikutip BBC.
"Ini adalah masalah kebebasan. Jika Anda tidak punya banyak harta maka Anda tidak perlu bekerja seperti budak untuk menopangnya, dan karenanya Anda punya lebih banyak waktu untuk diri sendiri," ujar dia.
"Saya mungkin terlihat seperti lelaki tua eksentrik,,... tapi ini adalah sebuah pilihan bebas," tambah dia.
Pembangunan Berkelanjutan
Pemimpin Uruguay ini menyampaikan pendapat yang sama ketika memberikan sambutan di KTT Rio +20 Juni lalu.
"Kita semua berbicara tentang pembangunan berkelanjutan untuk keluar dari kemiskinan. Tapi apa yang kita pikirkan? Apakah kita menginginkan model pembangunan dan konsumsi dari negara-negara kaya?"
"Saya bertanya sekarang: apa yang terjadi di planet ini kalau orang India punya proporsi mobil per rumah tangga yang sama dengan Jerman? Berapa banyak oksigen yang kita sisakan?"
"Apakah planet ini punya cukup sumber daya sehingga tujuh atau delapan miliar penduduknya bisa punya tingkat konsumsi dan sampah sama dengan masyarakat kaya saat ini? Konsumsi berlebihan seperti inilah yang membahayakan planet kita."
"Apakah bumi memiliki sumber aya yang cukup dan bisa menyamai tingkat konsumsi dan limbah yang dihasilkan masyarakat. Konsumsi berlebihan seperti ini yang merugikan planet kita?" tuturnya.
Mujica menyatakan kebanyakan pemimpin dunia memiliki sebuah "obsesi buta untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dengan konsumsi warganya, seperti dunia akan berakhir kalau itu tidak dilakukan."
Meski perbedaan Mujica yang vegetarian dengan pemimpin dunia yang lain sangat besar, namun dia tetap tidak kebal dari naik turunnya kehidupan politik.
"Banyak yang simpati pada Presiden Mujica karena hidupnya yang sederhana. Tapi ini tidak melepaskan dia dari kritik terhadap pemerintahannya," kata pengumpul pendapat umum di Uruguay, Ignacio Zuasnabar.
Foto: BBC
ELECTED in 2009, Mujica spent the 1960s and 1970s as part of the Uruguayan guerrilla Tupamaros, a leftist armed group inspired by the Cuban revolution.
He was shot six times and spent 14 years in jail. Most of his detention was spent in harsh conditions and isolation, until he was freed in 1985 when Uruguay returned to democracy.
Those years in jail, Mujica says, helped shape his outlook on life.
"I´m called ´the poorest president´, but I don´t feel poor. Poor people are those who only work to try to keep an expensive lifestyle, and always want more and more," he says.
"This is a matter of freedom. If you don´t have many possessions then you don´t need to work all your life like a slave to sustain them, and therefore you have more time for yourself," he says.
"I may appear to be an eccentric old man... But this is a free choice."
Sustainable Development
The Uruguayan leader made a similar point when he addressed the Rio+20 summit in June this year: "We´ve been talking all afternoon about sustainable development. To get the masses out of poverty.
"But what are we thinking? Do we want the model of development and consumption of the rich countries? I ask you now: what would happen to this planet if Indians would have the same proportion of cars per household than Germans? How much oxygen would we have left?
"Does this planet have enough resources so seven or eight billion can have the same level of consumption and waste that today is seen in rich societies? It is this level of hyper-consumption that is harming our planet."
Mujica accuses most world leaders of having a "blind obsession to achieve growth with consumption, as if the contrary would mean the end of the world".
But however large the gulf between the vegetarian Mujica and these other leaders, he is no more immune than they are to the ups and downs of political life.
"Many sympathise with President Mujica because of how he lives. But this does not stop him for being criticised for how the government is doing," says Ignacio Zuasnabar, a Uruguayan pollster.
