Migran ke Eropa Terus Meningkat setelah Kontrol Perbatasan Kembali Diterapkan

Europe`s Migrant Crisis Escalated Last Night as Border Controls were Reintroduced

Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi


Migran ke Eropa Terus Meningkat setelah Kontrol Perbatasan Kembali Diterapkan
Foto2: MailOnline

KRISIS MIGRAN Eropa mencapai eskalasi setelah kontrol perbatasan diterapkan kembali dan Jerman mengaku tidak lagi mampu mengatasi arus migran.

Berlin terus mengkritik negara-negara anggota Uni Eropa lainnya - termasuk Inggris - yang menolak bertindak tegas terhadap arus migran setelah mengumumkan tidak lagi mendeportasi mereka yang berasal dari Suriah.

Namun zona bebas visa bagi wisatawan berada di ambang kehancuran setelah Jerman terpaksa meminta Italia untuk memperketat kontrol perbatasan.

Ketegangan meningkat di antara para pemimpin Uni Eropa yang menolak sepakat bagaimana menangani krisis migran, menteri luar negeri Slovakia Miroslav Lajcak menuding dihapusnya pemeriksaan di perbatasan sesuai Perjanjian Schengen antara 26 negara Eropa menjadi pemicu masalah migran.

Rabu malam, ketika jumlah migran yang melintasi perbatasan Jerman mencapai hampir 150 orang per jam, Italia dipaksa untuk memeriksa identifikasi di Brennero, di perbatasan dengan Austria, untuk memantau arus migran. Lonjakan arus migran ini belum pernah terjadi sebelumnya setelah mereka berupaya memasuki Italia setelah Berlin pekan lalu mulai menerima permintaan suaka dari pengungsi Suriah terlepas dari mana mereka masuk Uni Eropa.

Hal ini mengakibatkan kekacauan di seluruh Eropa timur setelah pemerintahnya berupaya mengatasi arus migran, khususnya migran tanpa dokumen, yang secara hukum dilarang bepergian di seluruh Uni Eropa. Angka yang dirilis kemarin menunjukkan jumlah pencari suaka mencapai 104.460 yang tiba di Jerman bulan lalu, seperti dilansir MailOnline.

Para pejabat Jerman pada Rabu malam menegaskan bahwa desakan untuk memperketat kontrol perbatasan adalah 'tindakan sementara'. Namun Mr Lajcak mengatakan Perjanjian Schengen secara 'de facto tidak lagi berguna'. "Ada puluhan ribu orang berjalan-jalan di sini tanpa ada yang memeriksa mereka," katanya. "Jadi, kita harus tetap menerapkan aturan Schengen, atau tidak?'

Stephan Mayer, anggota parlemen senior dari partai pendukung pemerintahan Angel Merkel mengatakan: "Saya pikir perjanjian Schengen tidak berakhir..... Namun saya meyakini apabila hal ini terus dibiarkan dalam jangka panjang untuk menerapkan aturan suaka di Eropa, hal ini akan membahayakan Schengen."

Di Republik Ceko, sekitar 200 migran berusaha masuk ke Jerman melalui Hongaria dengan menumpang kereta api di wilayah selatan Moravia. Polisi menggunakan spidol permanen untuk memberi nomor pada pengungsi, termasuk puluhan anak-anak, sebelum menangkap mereka.

Diperkirakan 3.000 orang - sebagian besar ingin mendapatkan suaka ke Jerman - berkemah di stasiun Keleti di Budapest seperti dikatakan pejabat setempat bahwa di bawah aturan Uni Eropa migrasi mereka tidak diizinkan untuk menyeberangi perbatasan. Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban dijadwalkan hari ini bertemu para pemimpin negara anggota Uni Eropa untuk membahas krisis migran.

EUROPE'S MIGRANT crisis escalated last night as border controls were reintroduced and Germany admitted it could no longer cope with the influx.

Berlin had sought to criticise others – including Britain – for not taking in enough refugees after it announced it would no longer deport those coming from Syria.

But the EU’s passport-free travel zone was on the brink of collapse after Germany was forced to ask Italy to tighten border controls.

As tensions between European leaders unable to agree on how to handle the crisis simmered, Slovakia’s foreign minister Miroslav Lajcak said the Schengen Agreement removing border checks between 26 European countries has fallen apart.

Last night, as the numbers crossing into Germany reached nearly 150 per hour, it asked Italy to impose identification checks at Brennero, on the border with Austria, to ease the flow. An unprecedented surge of migrants has been trying to get to the country after Berlin last week began accepting asylum claims from Syrian refugees regardless of where they entered the EU.

It has caused chaos across eastern Europe as authorities have struggled to cope with the vast numbers who, as undocumented migrants, are theoretically barred from travelling across the EU. Figures released yesterday showed a record 104,460 asylum seekers arrived in Germany last month.

German officials last night insisted that its request to tighten border controls was a ‘temporary measure’. But Mr Lajcak said the Schengen Agreement had ‘de facto fallen apart’. ‘There are tens of thousands of people walking around here without anyone checking them,’ he said. ‘So, do we have Schengen, or don’t we?’

Stephan Mayer, a senior MP in German leader Angela Merkel’s party, said: ‘I do not think Schengen is over… But I certainly see the danger that if it is not possible in the long run to apply European asylum rules, that this directly erodes and endangers Schengen.’

In the Czech Republic, around 200 migrants trying to head to Germany from Hungary were hauled off trains in the southern region of Moravia. Police officers used permanent marker pens to number the refugees, who included dozens of children, before arresting them.

An estimated 3,000 people – mostly wanting to get to Germany – were camped at Keleti station in Budapest as officials said that under EU migration rules they were not allowed to travel. Hungary’s prime minister Viktor Orban will today meet EU chiefs to discuss the crisis.