Mentan Dijadwalkan Inspeksi Kontainer Buah Segar Ilegal di Tanjung Perak Surabaya

Indonesian Agriculture Minister Scheduled for Working Visit to Surabaya`s Tanjung Perak Port

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Dijadwalkan Inspeksi Kontainer Buah Segar Ilegal di Tanjung Perak Surabaya
Mentan Andi Amran Sulaiman membuka kontainer beras di Pelabuhan Makassar yang akan dikirim ke beberapa provinsi di Makassar pada pertengahan 2015 (Foto: B2B)

Surabaya , Jawa Timur (B2B) - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman pagi ini, Jumat (4/3) dijadwalkan melakukan inspeksi ke Terminal Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Perak - Surabaya, Jawa Timur, terkait dengan penahanan 34 kontainer buah segar ilegal asal China.

"Mentan dijadwalkan bertolak dari JW Marriott Hotel Surabaya pada pukul 09:00 WIB menuju ke Terminal Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya," kata staf Humas Badan Karantina Pertanian (Barantan), Endah A Sucipto melalui pesan singkat pada Kamis pagi.

Menurutnya, Mentan Amran Sulaiman akan didampingi oleh Kepala Barantan Banun Harpini, dan rombongan akan mengawali inspeksinya di Blok W Tanjung Perak, dilanjutkan pembukaan segel kontainer oleh petugas Barantan.

"Namun jadwal ini masih tentatif," kata Endah.

Surabaya, Indonesia (B2B) - Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman this morning, Friday (4/3) was scheduled conduct inspections of Container Terminal at Surabaya´s Tanjung Perak Port of East Java province, related to the detention of 34 illegal container fresh fruit from China.

"Minister Sulaiman was scheduled to depart from the JW Marriott Hotel Surabaya at 09:00 am to the Port of Tanjung Perak," said the public relations staff of Agricultural Quarantine Agency, Endah A Sucipto via short message on Thursday morning.

According to her, Mr Sulaiman was accompanied by head of the agency, Banun Harpini, will begin its inspection in Block W of Tanjung Perak followed unseal illegal container.

"But the schedule is still tentative," Mrs Sucipto said.