Kunjungan Pers Barantan ke Pengembangan Rumah Walet Mojokerto
Indonesian Agriculture Quarantine Agency Visited the Swiftlet House Development in East Java
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Jakarta (B2B) - Badan Karantina Pertanian (Barantan) di Kementerian Pertanian RI dijadwalkan melakukan kunjungan pers ke sentra pengembangan rumah walet di Mojosari, Kabupaten Mojokerto, provinsi Jawa Timur pada Senin (12/10).
Kunjungan pers selama dua hari di Jawa Timur hingga Selasa (13/10) dijadwalkan akan dipimpin oleh Kepala Barantan, Banun Harpini didampingi sejumlah pimpinan Barantan dan akan diterima oleh Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Eliza Suryati Rusli.
Kegiatan tersebut bertujuan mensosialisasikan upaya dukungan akselerasi ekspor sarang burung walet terkait pengamanan produk ekspor meliputi sistem ketelusuran (traceability), higienitas, sanitasi dan bebas dari virus flu burung (avian influenza).
Sebagaimana diketahui, tujuan ekspor sarang burung walet antara lain Kanada, Hong Kong, Italia, Jepang, Kamboja, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Amerika Serikat, Australia, Belgia, Makao, Thailand, Belanda, dan Korea. Sementara nilai ekspor sarang burung walet pada 2014 mencapai Rp7,5 triliun.
Jakarta (B2B) - Indonesian Agriculture Minister´s Agriculture Quarantine Agency was scheduled visit to the swiftlet house development in Mojosari of Mojokerto distrct in East Java province on Monday (12/10).
Two-day visit in East Java until Tuesday (13/10) is scheduled to be chaired by the head of the agency, Banun Harpini accompanied by leaders of agency, and would be accepted by Surabaya´s head office, Eliza Suryati Rusli.
The activity aims to disseminate efforts to accelerate the export of bird´s nest safeguards related export products include traceability systems, hygiene, sanitary and free of avian influenza viruses.
As known, the swiftlet nests export destinations include Canada, Hong Kong, Italy, Japan, Cambodia, Malaysia, Philippines, Singapore, Taiwan, United States, Australia, Belgium, Macau, Thailand, Holland, and South Korea. While the value of exports swiftlet nests in 2014 reached Rp7.5 trillion.
