SMKPP Kementan gandeng Perhiptani gelar Seminar Penyuluhan Era Digital

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


SMKPP Kementan gandeng Perhiptani gelar Seminar Penyuluhan Era Digital
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMK PP N Sembawa Yudi Astoni menegaskan bahwa seminar penyuluhan pertanian di era digital ini sangat tepat, teknologi sangat berperan mengatasi permasalahan pendidikan dan proses penyuluhan.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI melalui SMK PP Negeri Sembawa kolaborasi dengan Pehimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia [Perhiptani]  Banyuasin, dengan menggelar Seminar Penyuluhan Pertanian di Era Digital di Ruang Aula SMK PP Negeri Sembawa di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan [Sumsel].

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengharapkan generasi muda untuk membiasakan diri dengan sistem digital online dalam melakukan aktivitas kreator di bidang pangan pertanian. 

"Pendidikan vokasi harus menjadi jawaban di tengah perkembangan teknologi yang cepat, terutama bagi anak muda yang diharapkan selalu terbiasa dengan digital. Apalagi pendidikan adalah sebuah proses dan tantangan baru yang harus kita hadapi," katanya.

Menurutnya, karakter seorang petani adalah petarung di lapangan, karena itu, negara membutuhkan anak bangsa yang kritis dalam melakukan segala hal. Sifat kritis ini bisa mengukur tingkat keceredasan seseorang. 

“Untuk melahirkan generasi semacam itu, ke depan, pendidikan vokasi perlu melakukan kompetisi yang dimotori oleh pemikiran dan mental tangguh. Dengan begitu, nantinya akan lahir petani milenial kreatif dan mampu berpikir inovatif dalam memajukan sektor pertanian ke depan", tegasnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa SMK PP Kementan dan Politeknik lingkup Kementan baik Polbangtan maupun PEPI  sebagai mesin cetak tenaga milenial pertanian memerlukan loncatan inovasi teknologi dalam proses pembelajaran. 

“Terlebih arah pembangunan pertanian saat ini menuju pertanian maju, mandiri dan modern. Tentunya dalam prosesnya sudah harus menggunakan cara-cara yang modern, tidak lagi konvensional, begitu pun dengan metode pembelajaran yang harusnya bisa lebih inovatif," katanya.

Kepala SMK PP N Sembawa Yudi Astoni menegaskan bahwa seminar penyuluhan pertanian di era digital ini sangat tepat, teknologi sangat berperan penting untuk mengatasi permasalahan pendidikan juga proses penyuluhan. 

Perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat, kata Yudi, harus membuat siswa menjadi lebih tanggap. Seminar ini menjadi media penambah ilmu pengetahuan bagi siswa dan penyuluh pertanian dalam mengatasi perkembangan teknologi.

"Melalui seminar yang dihadiri tidak kurang dari 100 peserta baik siswa SMKPP, penyuluh Kabupaten Banyuasin dan tenaga pendidik serta kependidikan SMKPP, bertujuan menambah ilmu dan pengetahuan khususnya  para penyuluh dan siswa mengenai cara penyuluhan di era digital," jelas Yudi.

Pada kesempatan yang sama, Seftiana selaku praktisi menyampaikan materi terkait peran penyuluh pertanian di era digital, hingga motivasi untuk siswa SMK PP yang kelak jika lulus memiliki kompetensi  untuk menghadapi dunia usaha dan dunia industri. 

“Di tengah perkembang informasi kita harus bisa memanajemen diri, dikarenakan teknologi dan informasi sangat tidak terbatas, terutama untuk siswa SMK PP, gunakanlah  gadget kalian seperlunya” ujar Sefti.

Selain pemaparan materi, diadakan juga sesi diskusi dan tanya jawab. Pada sesi ini para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan untuk mengetahui lebih dalam tentang materi yang disampaikan. Selain itu, diakhir pelatihan juga diadakan penyampaian kesan dan pesan oleh peserta seminar. [titin/timhumassmkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.