Siswa SMKPPN Kementan Dampingi Kegiatan Desa Mitra di Banyuasin

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPNN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


Siswa SMKPPN Kementan Dampingi Kegiatan Desa Mitra di Banyuasin
SMKPPN SEMBAWA: Siswa SMK PP N Sembawa sangat antusias terjun ke sawah bersama petani menanam bibit padi sawah ke lahan secara tanam pindah dengan sistim jajar legowo 6 : 1 dengan jarak tanam yang digunakan 25 cm x 25 cm.

Banyuasin, Sumsel (B2B) - Sebanyak 30 siswa program studi Agribisnis Tanaman Pangan Hortikultura (ATPH) SMK PP Negeri Sembawa melakukan kegiatan pendampingan kegiatan desa mitra Kecamatan Rambutan di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Jumat (03/6).

Kegiatan tersebut merupakan kerjasama SMKPPN Sembawa dengan BPP Model Kostratani Kecamatan Rambutan di Kabupaten Banyuasin.

 Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) merupakan program unggulan Kementerian Pertanian sebagai gerakan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan dengan mengoptimalkan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP)

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kostratani dibentuk untuk mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran BPP.

“Kostratani adalah wujud gerakan pembangunan pertanian di Indonesia yang menyelaraskan kemajuan era industrialisasi 4.0. Kostratani berpusat di Kecamatan, karena pembangunan pertanian akan dilakukan dari lapangan, desa hingga kecamatan,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan “Kostratani menjalankan lima peran utama, yaitu sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, dan pusat konsultasi agribisnis, serta pusat pengembangan jejaring dan kemitraan” ujar Dedi.

Kegiatan pendampingan ini merupakan peran BPP sebagi pusat belajar baik bagi petani, masyarakat serta stakeholder terkait.

Tampak beberapa guru dan siswa kelas XI ATPH melakukan pendampingan usaha budidaya padi sawah dalam rangka Kegiatan Desa Mitra.  

Kegiatan dilaksanakan pada tiga desa di Kecamatan Rambutan yakni Desa Menten, Desa Pangkalan Glebek dan Desa Tanjung Merbau. Kunjungan pendampingan didampingi oleh Kepala BPP Kecamatan Rambutan, Sunarno.

Kepala SMKPPN Sembawa Yudi Astoni melalui Ketua Program Desa Mitra, Mattobi´i menyampaikan kegiatan pendampingan dilakukan pada tiga desa sekaligus.

"Pertama, siswa SMK PP melakukan pembuatan pesemaian padi secara terapung di Desa Pangkalan Glebek. Pesemaian terapung adalah pesemaian padi secara terapung," kata Mattobi´.

Pesemaian tersebut biasa digunakan oleh petani di sawah-sawah yang berada di lebak dalam. Benih padi yang sudah di rendam dan diperam lalu dikecambahkan di atas media lumpur dan gulma yang sudah mati secara terapung, pesemaian dilindungi dengan waring air. 

"Setelah bibit padi tumbuh dan berumur 15 hari setelah tabur dipindahkan lagi ke atas bedengan, dan pada umur 20 hari, bibit siap ditanam pindah ke sawah. Kegiatan selanjutnya adalah penanaman padi sawah di Desa Menten," kata Mattobi´i.

Siswa SMK PP N Sembawa sangat antusias terjun ke sawah bersama petani menanam bibit padi sawah ke lahan secara tanam pindah dengan sistim jajar legowo 6 : 1 dengan jarak tanam yang digunakan 25 cm x 25 cm. 

Terakhir adalah melakukan pemupukan susulan ketiga pada tanaman padi sawah. Padi sawah yang berumur 42 hari setelah tanam di pupuk dengan pupuk NPK 15: 15:15 dengan dosis 100 kg/ha. 

Kegiatan pemupukan dilakukan dengan menebarkan pupuk NPK secara merata di atas permukaan sawah," kata Mattobi´i. (timhumassmkppnsembawa)

 

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.