Barantan dan PFI Gelar Seminar Nasional Peran Fitopatologi Dukung Kedaulatan Pangan
Indonesian Agriculture Quarantine Agency and PFI Held a National Seminar Phytopathology
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Bekasi, Jawa Barat (B2B) - Hampir 300 dan 117 pemateri dari seluruh Indonesia mengikuti Seminar Nasional Fitopatologi dan kongres ke-23 bertema: Peningkatan Peran Fitopatologi Mendukung Terwujudnya Kedaulatan Pangan, untuk mendiskusikan teknik terbaru pengendalian penyakit tanaman, yang diadakan oleh Badan Karantina Pertanian di Kementerian Pertanian RI bersama Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI) guna memajukan fitopatologi dengan segala cabang-cabangnya, dan memanfaatkan hasilnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan umum.
Pembicara utama adalah Prof Ir Tarkus Suganda dari Fakultas Pertanian Universitas Pajajaran (Unpad) dan Dr Nigel Crump dari Victorian Certified Seed Potato Authority (VICSPA) Australia pada seminar yang diselenggarakan di Balai Uji Terap Teknik dan Metode Karantina Pertanian di Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat dan berlangsung hari ini (11/11) hingga Jumat (13/11).
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Banun Harpini mengatakan Indonesia sebagai negara agraris dengan sumberdaya alami yang melimpah, dan memiliki jumlah penduduk yang cukup tinggi dan berada pada zona tropis yang mempunyai keanekaragaman hayati yang sangat tinggi namun sekaligus sebagai tempat yang subur bagi berkembangnya penyakit tanaman.
"Tantangan berat lainnya adalah perdagangan bebas yang berakibat dibanjirinya pasar lokal oleh produk impor yang menyaingi produk lokal dan ketergantungan pada produk pangan impor," kata Banun Harpini dalam sambutannya untuk membuka seminar tersebut yang disampaikan oleh Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Eliza Suryati Rusli.
Eliza mengutip sambutan Kepala Barantan mengatakan dengan berbagai potensi dan permasalahan yang ada terutama dalam pencapaian swasembada pangan menuju terwujudnya kemandirian pangan dan mendorong potensi ekspor komoditas pertanian, maka peran masyarakat ilmiah dalam bidang penyakit tanaman sangat dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan tersebut.
Dalam seminar tersebut, Prof Ir Tarkus Suganda membahas tentang riset bidang strategi dan taktik perlindungan terhadap patogen penyakit tanaman, sementara Dr Nigel Crump mengupas tentang pengelolaan pest free area untuk nematode sista kentang di Australia Barat.
Bekasi, West Java (B2B) - Almost 300 participants and 117 speakers from across Indonesia attended the national seminar entitled Phytopathology Phytopathology enhance the role of supporting the achievement of food sovereignty, which is held by Indonesian Agriculture Minister´s Quarantine Agency, locally known as the Barantan and Phytopathology Society of Indonesia (PFI) discussing the latest techniques of plant disease control, in order to promote Phytopathology with branches, and utilize the results to the prosperity and common prosperity.
The keynote speaker is Prof. Ir Tarkus Suganda of Agricultural Faculty in Bandung´s Padjadjaran University and Dr. Nigel Crump of Victorian Certified Seed Potato Authority (VICSPA) Australia, while seminar was held at the Center for Testing Techniques and Methods of Agricultural Quarantine in West Cikarang, Bekasi of West Java province which is takes place today (11/11) until Friday (11/13).
Head of the Barantan, Banun Harpini said that Indonesia an agricultural country with abundant natural resources, which is densely populated in the tropical zone has a very high biological diversity, but also become a fertile place for plant diseases.
"Another major challenge is that free trade boosted imported products in the local market, and suppress Indonesia´s dependence on imported food products," Mrs Harpini said in her speech to open the seminar which was read by Eliza Suryati Rusli who served as Head Quarantine Agriculture Surabaya.
Mrs Rusli citing remarks head of Barantan say with various potentials and problems in the achievement of food self-sufficiency towards food self-sufficiency and encourage the export potential of agricultural commodities, academics and researchers of plant diseases are needed to solve these problems.
In the seminar, Prof. Ir Tarkus Suganda discuss about new trends in the research field of strategy and tactics of protection against pathogens of plant diseases, while Dr. Nigel Crump discuss the management of pest free areas for potato cyst nematode in Western Australia.
