Industri dan Dunia Kerja Jaring Lulusan SMK-PP Kementan yang Kompeten
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : Ismail Gani
Translator : Novita Cahyadi
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Melalui pendidikan vokasi, Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kualitas SDM pertanian, khususnya generasi z. Upaya ini berimbas positif. Sebab, lulusan pendidikan vokasi dari Kementan menjadi incaran Industri dan Dunia Kerja (Iduka), salah satunya PT Medion Bandung.
Bekerjasama dengan Bursa Kerja Khusus (BKK), SMK PP Negeri Sembawa melaksanakan rekrutmen calon karyawan yang dilaksanakan di SMK PP Negeri Sembawa, 1 April 2024.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman meyakini sumberdaya manusia yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
"Pemerintah Indonesia terus mendorong peran penting sektor pertanian dalam menciptakan lapangan kerja di pedesaan, meningkatkan pendapatan keluarga petani, serta memastikan ketahanan pangan nasional. Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus segera kita realisasikan bersama,” tegas Mentan Amran.
Menurutnya, pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa entrepreneur.
“Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru,” tambahnya.
Hal yang sama disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi.
“Tujuan pendidikan vokasi pertanian adalah menciptakan job creator dan job seeker yang andal, maju, mandiri dan modern,” tegas Dedi.
Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Yudi Astoni menyampaikan Bursa kerja SMK PP Negeri Sembawa siap untuk memfasilitasi apabila ada Iduka yang ingin melakukan rekrutmen karyawan kepada alumni.
“Kami sebagai penyelenggara pendidikan Vokasi Pertanian dibawah Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) Kementan turut bangga, karena dalam masa pandemi ini banyak perusahaan yang tetap melakukan rekrutmen untuk lulusan kami, tentunya hal ini membuktikan bahwa sektor pertanian adalah salah satu industri yang bertahan di tengah pandemi, tentunya ini menjadi peluang dan tantangan kedepan dalam menyiapkan SDM pertanian yang handal,” tutur Yudi.
Seiring perkembangan bisnis, PT Medion memerlukan calon pekerja yang profesional dan kompeten di bidangnya. Salah satu sekolah yang kami pilih adalah SMKPP Negeri Sembawa.
"SMK PPN Sembawa merupakan sekolah yang Kami yakini dapat menjadi partner dalam pemenuhan sumber daya di perusahaan kami," ujar Azies, perwakilan PT Medion.
"Proses yang dilalui hari ini adalah setelah melalui beberapa tahap sebelumnya, sehingga pada tes psikotes kali ini sebanyak 25 siswa kelas XII dan alumni SMKPPN Sembawa yang terpilih dari peserta awal.
Untuk itu diharapkan peserta dapat mengerjakan tes dengan baik sehingga dapat melalui dua tahapan wawancara lagi untuk bergabung dengan PT Medion.
Hal yang penting adalah kebulatan tekad dari para peserta untuk dapat menunjukkan integritas nya terhadap perusahaan, seperti harus siap ditempatkan di lokasi perusahaan dimana saja," sambungnya. [titin/timhumas smkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.