Sapa Pelajar SMKPPN Kementan, Irjen Gelorakan `Jaga Pangan Jaga Masa Depan`

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Sapa Pelajar SMKPPN Kementan, Irjen Gelorakan `Jaga Pangan Jaga Masa Depan`
SMKPPN SEMBAWA: Irjen KementanJan Samuel Maringka hadiri kegiatan Sapa Pelajar dan Gerakan Penanaman Pohon komoditas pertanian khas Sumsel bersama pelajar SMKPPN Sembawa didampingi Kepala SMKPPN Sembawa Yudi Astoni dan jajarannya.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI mendorong generasi muda mengembangkan pertanian modern untuk meningkatkan daya saing kebutuhan pangan. Peningkatan mutu sumberdaya manusia [SDM] pertanian, terutama generasi milenial, yang merupakan salah satu target utama Kementan.

Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mendukung terwujudnya Indonesia Mandiri Pangan 2045.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan menyampaikan bahwa seluruh program, yang dirancang untuk penguatan kapasitas SDM tak lepas dari peran penting sektor pertanian.

“Kalau mau pertanian memenuhi kesejahteraan masyarakatnya, maka pertanian harus maju, mandiri dan modern serta menggunakan riset sains dan teknologi,” katanya.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menyebutkan tentang tiga pilar yaitu penyuluhan, pelatihan dan pendidikan.

"SMKPPN adalah pilar pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang profesional, berdaya saing, entrepreneur. Kenapa kita harus menghasilkan SDM yang profesional, berdaya saing dan berjiwa entrepreneur," katanya.

Pasalnya, kata Dedi Nursyamsi, pertanian dahulu cenderung bersifat kewajiban, keterpaksaan, kebiasaan sementara pertanian modern seperti saat ini adalah kegiatan bisnis, itulah esensi pertanian masa kini dan yang akan datang.

Guna mendukung program Kementan dalam peningkatan SDM pertanian dari generasi milenial, Inspektur Jenderal Kementan [Irjentan] Jan Samuel Maringka memaparkan di hadapan siswa SMKPP Negeri Sembawa, pentingnya generasi milenial sebagai agen perubahan di bidang pertanian.

Menurutnya, kaum milenial harus mampu menularkan teknologi pertanian, yang lebih efektif pada masyarakat dan mengajarkan pengembangan pertanian modern yang memiliki daya saing kebutuhan pasar global.

“Saya yakin, lulusan sekolah vokasi mampu menjadi wirausahawan muda pertanian. Mampu menciptakan peluang-peluang bisnis bidang pertanian dan memberi manfaat serta berkah bagi masyarakat dimana mereka tinggal,” kata Maringka di sela kegiatan Sapa Pelajar di aula SMKPPN Sembawa, Sabtu [18/3].

Lebih lanjut, Maringka berharap para siswa SMKPP Sembawa dapat menerapkan modernisasi pertanian dalam menjawab persaingan pasar pangan global.

“Generasi Z sekarang bisa memanfaatkan teknologi dan media sosial untuk memperkenalkan pertanian. Pemerintah juga telah memfasilitasi dengan akses KUR untuk membantu permodalan usaha tani,” kata Irjentan Maringka.

Pada kesempatan yang sama, Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Yudi Astoni mengucapkan terima kasih atas kunjungan Irjentan Maringka ke SMKPP N Sembawa dan menyampaikan capaian kinerja salah satu UPT BPPSDMP tersebut.

Yudi Astoni melaporkan dari total 461 siswa, siswa kelas XII sebanyak 150 orang atau lulusan SMKPPN Sembawa setelah tamat atau lulus, selain mendapat ijazah SMK juga akan mendapat sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi [BNSP].

"BNSP melakukan Uji Sertifikasi Profesi sebagai bekal untuk mendapatkan pekerjaan di Industri dan Dunia Kerja disingkat Iduka," katanya.

Menurutnya, selain itu juga dari 150 siswa kelas XII yang hadir di sini ada 15 orang yang mendapat kesempatan melanjutkan pendidikannya di Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dan PEPI melalui jalur prestasi  akademik dan undangan.

"Serta 50 orang siswa kelas XII, calon petani milenial yang akan mendapatkan beasiswa bantuan modal program Penumbuhan Wira Usaha Muda Pertanian disingkat PWMP dan beberapa siswa lainnya telah diterima di DUDI," papar Yudi Astoni.

Menurutnya, profil lulusan SMKPPN Sembawa yaitu job seeker dan job creator. Semua siswa tingkat satu wajib tinggal di asrama, hal itu dilakukan untuk membentuk karakter pertanian yang tangguh.

"Pelaksanaan pembelajaran sekolah kami, satu-satunya yang memulai jam belajar dari pukul 06.00 pagi baik di lahan praktik maupun ruang kelas." kata Yudi Astoni.

Jadwal tersebut, katanya lagi, untuk membiasakan siswa bangun pagi dan membentuk jiwa dan karakter yang kuat, untuk menghasilkan petani terdidik yang punya mental strong dan terbiasa ketika nantinya masuk ke dunia kerja.

Sebelum menyapa siswa, Irjentan Jan Samuel Maringka beserta rombongan didampingi Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni melakukan penanaman 50 bibit duku, durian dan manggis secara simbolis di lahan SMKPPN Sembawa. Ketiga tanaman merupakan satu komoditas pertanian khas Provinsi Sumatera Selatan.

Kegiatan kunjungan, Sapa Pelajar dan Penanaman Pohon merupakan upaya dukungan Irjentan untuk menggelorakan semangat Jaga Pangan Jaga Masa Depan bagi kalangan milenial untuk wujudkan Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia 2045. [titin/timhumassmkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the PEPI Serpong, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.