Webinar MAF, SMKPP Kementan Edukasi Brigade Pangan Maksimalkan Alsintan

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Webinar MAF, SMKPP Kementan Edukasi Brigade Pangan Maksimalkan Alsintan
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Budi Santoso [kiri] membuka Webinar MAF Volume 6 Edisi 49 yang menghadirkan tiga narasumber dan dipandu siswa SMKPPN Sembawa selaku host.

Banyuasin, Kalsel (B2B) - Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, Sekolah Menengah Kejuruan- Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Sembawa dalam forum edukasi virtual melalui webinar Millennial Agriculture Forum (MAF) mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional, khususnya melalui praktik terbaik Brigade Pangan dalam pengelolaan dan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (Alsintan).

MAF Volume 6 Edisi 49 yang menjadi wadah komunikasi, kolaborasi, edukasi dan inspiratif bagi petani milenial dan siswa-siswi SMK PPN Sembawa untuk mendalami inovasi di sektor pertanian, terutama menghadapi tantangan produksi dan efisien pangan dengan mengusung tema ´Mewujudkan Kemandirian Pangan Nasional: Best Practice Brigade Pangan dalam Pengelolaan dan Pemanfaatan Alsintan´ yang berlangsung Sabtu (13/12).

Menteri Pertanian RI (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam pesannya menegaskan bahwa pemanfaatan alsintan secara tepat dan terukur menjadi fondasi penting dalam membangun kemandirian pangan. 

"Alsintan adalah kunci untuk mempercepat terwujudnya swasembada dan kedaulatan pangan nasional. Brigade pangan yang terus memberikan contoh nyata bagaimana Alsintan meningkatkan produksi dan efisien, karena masa depan pertanian Indonesia di tangan generasi muda," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa mewujudkan swasembada pangan ini tidak bisa sendirian, kita harus terus bergandengan tangan dengan semua pihak.

“Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi melalui peningkatan produktivitas, penggunaan benih unggul, teknologi lainnya dan inovasi. Sementara ekstentifikasi kita dorong oplah pada lahan rawa dan cetak sawah rakyat,” imbuh Idha.

SMKPPN Sembawa

Kepala SMK PPN Sembawa, Budi Santoso dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada ketiga narasumber yang telah hadir dan bergabung dalam kegiatan MAF pada hari ini.

"Harapannya, ketiga narasumber dapat membagi pengalaman dan kebijakan-kebijakan Kabupaten OKU Timur mendukung swasembada pangan serta mendampingi petani maupun BP menyukseskan swasembada pangan dan berbagi pengalaman mengelola lahan untuk mewujudkan swasembada pangan di Indonesia," katanya.

Melalui Zoom, ungkap Budi Santoso, kita bisa berbagi pengalaman terkait bagaimana mewujudkan swasembada pangan di Indonesia, terutama ada program cetak sawah rakyat dan Oplah untuk segera ditanami agar dapat mewujudkan swasembada pangan," katanya.

Pada pelaksanaan MAF, hadir narasumber yang terlibat langsung mewujudkan Ketahanan Pangan nasional dikabupaten OKU Timur diantaranya, Niswaturrohman Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten OKU Timur, Santi Penyuluh Pertanian Kabupaten OKU Timur, Muhammad Fathul Bari, Manager Brigade Pangan BP Jaya Sampurna.

Narasumber pertama, Niswaturrohman menyampaikan strategi kebijakan daerah dalam memperkuat mekanisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional.

Narasumber kedua, Santi menyampaikan pendamping efektif dan pemanfaatan Alsintan baik metode, inovasi dan best practice bagi petani.

Narasumber terakhir Muhammad Fathul Bari menyampaikan materi tentang manajemen operasional brigade pangan.

Ketiga narasumber berbagi pengalaman terkait peran, aktivitas, capaian dan upaya yang dilakukan dalam memajukan sektor pertanian di Kabupaten OKU Timur melalui berbagai program strategis yang telah dicanangkan oleh Kementerian Pertanian. 

Closing Statement

Hadir menyampaikan closing statement, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Muhammad Amin mengatakan tahun 2025 ini untuk Brigade Pangan khusus Oplah dan CSR, sebagai besar BP sudah menerima bantuan alsintan sarana untuk bisa digunakan untuk mengelola baik Opla maupun cetak sawah.

"Topik hari ini sangat pas sekali dengan kondisi saat ini, pemerintah terus mendorong swasembada pangan ini agar segera mungkin tercapai," katanya.

Tentunya dukungan dari seluruh pihak baik para penyuluh pendamping, LO penanggung jawab dan para BP yang telah bekerja keras dalam rangka meningkatkan produktivitas, meningkatkan luas tambah tanam sehingga swasembada dapat dicapai dalam waktu tidak terlalu lama. Amin.

Amin menambahkan tantangan yang sedang dihadapi saat ini, kita mengalami kondisi iklim yang cukup ekstrim dimana curah hujan cukup tinggi dan mudah-mudahan ditempat lain curah hujannya tidak terlalu tinggi sehingga kemungkinan besar bisa untuk melakukan percepatan gerakan tanam yang dilakukan BP baik di Opla maupun CSR. 

Oleh karena itu terus didorong untuk dilakukan pengelolaan lahan dan penanaman pada rekan-rekan brigade pangan sehingga dapat mewujudkan swasembada pangan.

Webinar ini diakhiri dengan sesi tanya jawab interaktif yang memicu diskusi hangat di antara peserta dan narasumber. 

Berbagai pertanyaan seputar tantangan di lapangan, solusi praktis, dan peluang pengembangan produk pertanian berhasil dijawab dengan lugas. 

Kesimpulan dari Webinar menegaskan bahwa Brigade Pangan terbukti efektif mendukung kemandirian nasional melalui pengelolaan dan pemanfaatan Alsintan yang terkoordinasi dan tepat guna praktik terbaiknya mulai dari manajemen alsintan, layanan cepat hingga pendamping teknik yang mampu meningkatkan efesiensi tanam dan panen, menurunkan biaya produksi serta memperkuat produktivitas petani dengan sinergi dan kapasitas SDM yang baik. Brigade Pangan menjadi model strategis dalam mewujudkan sistem pangan yang mandiri dan berkelanjutan. [wulan/titin/timhumas smkppnssmbawa]

 

 

Banjarbaru of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan/SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

The objective of the Indonesia Agriculture Ministry is to increase production and productivity, increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reduce the effect of greenhouse gases, and increase the income of farmers in irrigated areas and swamp areas.

Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.

He stated that increasing farmers´ knowledge and skills in implementing climate smart agriculture, reducing the risk of crop failure, reducing the greenhouse gas effect and increasing farmers´ income in irrigated areas and swamp areas.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.