Ujian Kompetensi, SMKPP Kementan gelar Sertifikasi bagi Tenaga Teknis Pertanian

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Ujian Kompetensi, SMKPP Kementan gelar Sertifikasi bagi Tenaga Teknis Pertanian
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni mengatakan Sertifikasi Kompetensi dilaksanakan sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi, mengacu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia [SKKNI], standar internasional dan atau standar khusus.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus berupaya meningkatkan kualitas SDM pertanian melalui lembaga uji kompetensi bidang pertanian yang kredibel dan diakui. Untuk itu, Tempat Uji Kompotensi [TUK] SMK PP Negeri Sembawa menggandeng Lembaga Sertifikasi Profesi Kementan [LSP] menggelar Uji Sertifikasi Profesi [USP] selama empat hari, 12 - 15 Maret 2023.

Uji Kompetensi diikuti 29 peserta didik Program Studi [Prodi] Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian [APHP]  melaksanakan USP dengan skema sertifikasi ´pembuatan selai buah´ yang menggandeng tiga assesor dari LSP Pertanian.

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bagi pendidikan vokasi binaan Kementan, untuk menyiapkan SDM pertanian berkualitas dan profesional yang terspesialisasi pada bidang-bidang profesi dengan kompetensi tertentu.

"Tanpa persiapan yang baik bukan tidak mungkin lapangan pekerjaan yang selama ini dikerjakan oleh tenaga kerja Indonesia digantikan oleh tenaga kerja asing yang lebih kompeten dan profesional termasuk sektor pertanian," katanya.

Pernyataan senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] bahwa pendidikan vokasi membangun sistem sertifikasi kompetensi bagi SDM pertanian.

"Sertifikasi kompetensi dilaksanakan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia disingkat SKKNI, standar internasional dan atau standar khusus,” kata Dedi Nursyamsi.

Kepala SMK PP Negeri Sembawa Yudi Astoni didampingi Wakil Kepala Pengajaran, Estri Rahajeng bersama Ketua TUK Yoniar Effendi telah mempersiapkan USP secara seksama dan matang, yang didahului kegiatan Bimbingan Teknis [Bimtek] Pra Sertifikasi.

"USP dirancang untuk menyiapkan tenaga teknis pertanian terampil baik sebagai job seeker ataupun job creator, dalam skema pembuat selesai buah mengacu SKKNI, nilai kompeten sebagai bukti peserta USP," katanya.

Menurut Yudi Astoni, uji kompEtensi yang diujikan pada pembuatan selai buah meliputi prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja [K3], menerapkan program dan prosedur keamanan pangan, memilih cara, bahan kemasan, dan alat pengemasan manual dan proses pembuatan selai buah.

Mewakili Asesor LSP, Didiek Rustanto pada penutupan menyampaikan  tentang pelaksanaan dan hasil USP telah berjalan dengan lancar, selama empat hari, 12 - 15 Maret 2023 melalui dua tahap yaitu tertulis dan praktik.

"Seluruh peserta yang mengikuti sertifikasi tenaga terampil teknis pertanian direkomendasikan kompeten, dengan menyandang gelar kompeten peserta didik, diharapkan memiliki bekal untuk terjun pada industri sektor pertanian selaku job creator maupun job seeker," katanya. [titin/timhumassmkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.