Sulawesi Utara Berpotensi menjadi Sentra Sapi di Indonesia Timur
North Sulawesi Potentially Become a Center of Cows in Eastern Indonesia
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Manado (B2B) - Menteri Pertanian Suswono memberi apresiasi terhadap hasil program inseminasi buatan di Sulawesi Utara, hingga tahun 2013 telah menghasilkan 1.057 ekor sapi. Para peternak diminta terus mengembangkan program inseminasi buatan daripada berkembang biak alami, karena dapat mengurangi risiko cacat pada anak sapi.
"Provinsi Sulawesi Utara memiliki potensi besar menjadi sentra pengembangan sapi di Indonesia. Areal yang luas dapat dijadikan padang penggembalaan ternak sapi, diharapkan harga sapi lokal lebih murah ketimbang sapi impor dan dapat bersaing dengan sapi negara lain," kata Menteri Pertanian Suswono pada kegiatan Panen Pedet di Desa Kinali, Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, Jumat (3/5).
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara, Johanis Panelewen, mengatakan bahwa pihaknya akan terus mengembangkan peternakan sapi menggunakan inseminasi buatan yang terbukti efektif menghasilkan anakan sapi yang sehat.
“Walaupun kebutuhan daging, 60% dipenuhi dari daging babi, tetapi Sulawesi Utara akan mengembangkan inseminas buatan agar dapat meningkatkan produksi daging sapi untuk memenuhi kebutuhan nasional” kata Panelewen.
Johanis Panelewen mengaku optimistis terhadap pengembangan sapi di Sulawesi Utara, karena potensi wilayahnya yang luas dengan kisaran lahan sekitar 1.527.219 hektar yang dapat dimanfaatkan untuk areal tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.
“Ini merupakan sumber bahan baku pakan ternak. Dengan potensi tersebut, produksi jumlah hijauan yang dihasilkan per tahun mampu memenuhi kebutuhan pakan ternak hingga 1.718.052 ekor. Di tahun 2012, populasi ternak Sulawesi Utara mencapai 110.486 ekor. Jika melihat potensi itu, prospek pengembangan ternak sapi di Sulawesi Utara mampu mencapai 1 juta ekor” kata Johanis.
Manado (B2B) - Minister of Agriculture Suswono give an appreciation of the result of artificial insemination program in North Sulawesi until 2013 had produced 1,057 cows. The breeders were asked to continues develop a program of artificial insemination rather than natural breeding, because it can reduce the risk of defects in a calf.
"North Sulawesi Province has great potential to be the center of development of cattle in eastern Indonesia. A broad area can use as livestock grazing area and local cows prices are expects to be cheaper than imports of cows, and can compete with other countries," said Minister of Agriculture Suswono on events Panen Pedet, at the Village Kinali, Kawangkoan District, Minahasa Regency, Friday (3/5).
Head of Agriculture and Livestock of North Sulawesi province, Johanis Panelewen, said it would continues develop dairy farms use artificial insemination proved effective producing cows tillers, are healthy.
"Although the need for meat, 60% full of porks, but North Sulawesi will develop artificial insemination in order to increase beef production to meet national needs" said Panelewen.
Johanis Panelewen optimistic that the development of cattle in North Sulawesi, due to the potential for vast territory with a range of approximately 1,527,219 acres of land that can be uses for area crops, horticulture and plantations.
"It is a source of raw materials for feed. With this potential, the production of forage produced per year to meet the needs of up to 1,718,052 heads of cattle feed. In 2012, North Sulawesi livestock population reached 110 486 tails. Based on this potential, the prospect of development of cattle in North Sulawesi capable of reaching 1 million heads "Johanis said.
