Jakarta (B2B) - Federasi Masyarakat Perunggasan Indonesia (FMPI) didukung pemerintah dan akademisi akan mengadakan Festival Ayam dan Telur (FAT) selama tiga hari pada 3-5 Oktober 2013 di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran Jakarta.

"Berbeda dengan FAT tahun lalu yang hanya digelar selama satu hari, maka FAT tahun ini akan berlangsung selama tiga hari. FAT tahun ini diadakan bersamaan dengan pameran peternakan International Livestock and Dairy Expo atau Ildex 2013 di tempat yang sama," kata Ketua Panitia FAT 2013, Ruri Sarasono kepada pers di Jakarta, Rabu (25/9).

Menurut Ruri, sekitar 120 perusahaan dari dalam dan luar negeri siap mengikuti FAT 2013 yang bergerak di bidang ayam pedaging, ayam petelur, sapi potong, sapi perah, kambing/domba, ayam kampung, kelinci, burung dan lainnya.

FAT 2013, kata Ruri, mengusung tema ´Ayam dan Telur Meningkatkan Gizi dan Prestasi Anak Bangsa´ dengan fokus utama mendorong masyarakat untuk lebih banyak mengonsumsi ayam karkas beku.

"Hal ini berdasarkan fakta bahwa sampai saat ini sekitar 80 persen perdagangan ayam masih dalam kondisi hidup. Kondisi ini diniali oleh para pakar kesehatan kurang baik untuk kesehatan masyarakat," ungkap Ruri.

Menurutnya, daging ayam dan telur merupakan sumber hewan protein hewani yang bermutu tinggi yang perlu dikonsumsi oleh anak-anak maupun orang dewasa agar menjadi cerdas, sehat, tumbuh secara normal dan produktif.

Kendati begitu, kata Ruri, keunggulan daging ayam dan telur belum sepenuhnya diketahui oleh masyarakat karena masih terbelenggu stigma negatif bahwa ada penggunaan hormon pada pertumbuhan ayam broiler, telur sumber kolesterol jahat, telur penyebab bisul dan sebagainya yang sebenarnya itu salah kaprah.