Karantina Pertanian Luncurkan Pelayanan Prima Ekspor dan Prioritas

Indonesian Agriculture Quarantine Agency Launches Online Services in Semarang

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Karantina Pertanian Luncurkan Pelayanan Prima Ekspor dan Prioritas
Sekretaris Barantan, Mulyanto MM (ke-2 kanan) menekan tombol peluncuran layanan online bersama para pejabat terkait di Semarang, Jawa Tengah, dan memberikan penghargaan pada pihak-pihak terkait (inset) Foto2: B2B/Mya

Semarang (B2B) - Pelabuhan Tanjung Emas dan Bandar Udara Ahmad Yani di Semarang, Jawa Tengah serta Pelabuhan Lampung dipilih oleh Kementerian Pertanian RI melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) sebagai pilot project aplikasi sertifikasi karantina impor secara online, yang diklaim mampu melakukan akselerasi ekspor dan memangkas ´dwelling time´ sehingga mampu meningkatkan daya saing produk pertanian Indonesia di mancanegara.

Sekretaris Barantan, Mulyanto MM mengatakan pihaknya membangun sistem Pelayanan Prima Karantina (PPK) Ekspor dan PPK Layanan Prioritas untuk meningkatkan akselerasi ekspor produk pertanian Indonesia di pasar global. Sementara Layanan Prioritas merupakan upaya Barantan menurunkan dwelling time sehingga dapat meminimalkan biaya logistik di pelabuhan yang diluncurkan di Semarang hari ini, Jumat (11/12).

Mulyanto menambahkan, Pelabuhan Tanjung Emas dan Bandara Ahmad Yani di Semarang serta Pelabuhan Lampung dapat menerapkan secara penuh atau mandatory untuk kegiatan pelayanan karantina ekspor produk pertanian dan perikanan.

"Dengan memberlakukan mandatory sistem Indonesia National Single Window (INSW) karantina ekspor ini, maka layanan karantina untuk kegiatan sertifikasi ekspor produk pertanian dan perikanan hanya dapat dilakukan secara elektronik melalui sistem INSW," kata Mulyanto.

Menurutnya, ke depan secara bertahap sistem INSW Karantina Ekspor ini akan diperluas penerapannya di lima pelabuhan dan bandar udara lainnya di Indonesia pada 2016 yakni Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Tanjung Priok, BBKP Surabaya (Tanjung Perak), BBKP Belawan (Medan), dan BBKP Soekarno-Hatta (Jakarta).

Manfaat utama dari layanan digital karantina untuk kegiatan impor maka maka importir cukup mengunduh (download) sertifikat pelepasan karantina, dengan syarat pelaku impor memiliki rekam jejak yang dniliai baik dalam enam bulan terakhir.

"Pada implementasi perdana di Semarang, PPK Prioritas masih terbatas untuk melayani importir bahan baku susu dan produk kayu, dan ke depan akan ditingkatkan. Pelaku usaha cukup mengunduh sertifikasi karantina, sehingga Service Level Agreement atau SLA dari sebelumnya rata-rata dilayani hampir satu hari dan sekarang menjadi hanya beberapa menit saja," kata Mulyanto.

Rencananya, kegiatan peluncuran tersebut akan dilakukan oleh Kepala Barantan, Banun Harpini dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo namun keduanya berhalangan hadir. Banun Harpini  kembali ke Jakarta lantaran harus menghadiri kegiatan Presiden RI Joko Widodo dan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyambut berlabuhnya kapal ternak di Pelabuhan Tanjung Priok, yang berlangsung pada Jumat petang (11/12).

Semarang, Indonesia (B2B) - Tanjung Emas Port and Ahmad Yani airport in Semarang of Central Java province and Lampung Port was selected by the Agriculture Ministry through Agricultural Quarantine Agency as a pilot project of online applications for certification quarantine of imports, which is claimed to accelerate exports and overcome the dwelling time for improve the competitiveness of Indonesian agricultural products in foreign countries.

Secretary of Agriculture Quarantine Agency, Mulyanto MM said the agency developing system of the Excellent Service Export Quarantine and Quarantine Inspection Request to improve acceleration Indonesian agricultural products export in the global market. Priority Service is applied to overcome the dwelling time so as to minimize the cost of logistics at the port, which was launched in Semarang today, Friday (12/11).

Mulyanto said Tanjung Emas Port and Ahmad Yani Airport in Semarang, and Port Lampung can apply quarantine service activities exports of agricultural and fishery products.

"With the enactment of mandatory Indonesia National Single Window system or INSW export quarantine, the quarantine service for export certification of agricultural and fishery products electronically through the INSW system," Mulyanto told reporters here on Friday (12/11).

According to him, INSW system will expand its application in five ports and airports in Indonesia in 2016 i.e. Jakarta´s Agricultural Quarantine of Tanjung Priok Port, Surabaya´s Agricultural Quarantine, Medan´s Belawan Agricultural Quarantine and Jakarta Soekarno-Hatta Agricultural Quarantine.

The main benefit of digital services quarantine for import activities, the importer must download certificates quarantine release, on condition that the importer has a good track record dniliai in the last six months.

"In the initial implementation in Semarang, Priority Service is limited to serving importers of raw milk and wood products. Importers need to download the certification of quarantine, so that the Service Level Agreement that previously took almost a day and now only a few minutes," he said.

According to the plan, the launch activities will be conducted by the head of the agency, Banun Harpini and Central Java Governor Ganjar Pranowo but both were unable to attend. Banun Harpini back to Jakarta to attend the activities of the President Joko Widodo and Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman review the cattle ship docked at the Tanjung Priok Port which took place on Friday afternoon (12/11).