Agroeduwisata, SMKPP Kementan Kenalkan Dunia Pertanian Sejak Dini
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Novita Cahyadi
Banyuasin, Sumsel [B2B] – Sebagai salah satu penyelenggara Pendidikan Vokasi Pertanian, SMK PP Negeri Sembawa berusaha memberikan bekal kepada siswanya dengan pengetahuan tentang usaha tani agar siswa mulai memiliki minat untuk menjadi agrosociopreneur.
Tak hanya itu SMKPPN Sembawa juga berupaya memberikan pengetahuan dasar kepada siswa mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan, melalui Agroeduwisata yang ada di lingkungan Sekolah.
Sejalan dengan program Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa kedepan pembangunan pertanian akan diteruskan oleh anak-anak kita, oleh petani-petani muda yang memiliki kompetensi jauh lebih baik, bahkan dengan memiliki keterampilan tentang Ilmu Teknologi yang juga lebih baik.
“Pembangunan pertanian Indonesia akan dilanjutkan oleh generasi selanjutnya, generasi yang saat ini masih muda, bahkan anak-anak. Kita harus tumbuhkan minat mereka dari sejak dini, salah satu cara melalui Agroeduwista,agar kelak mereka mau terjun menjadi pelaku dan mampu memajukan Pertanian Indonesia”, tegas Mentan Syahrul.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP], Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa SMK PP harus dapat menjadi penggerak, tidak hanya untuk siswa tapi juga anak anak lainnya.
“Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian harus dapat menjadi motor penggerak di sektor pertanian. Manfaatkan apa yang ada, fasilitas yang ada, sumber daya yang ada seperti Agroeduwisata dapat dijadikan sarana untuk mengerakan dan mengenalkan dunia pertanian sejak usia dini” ujar Dedi.
Kali ini, SMK PP N Sembawa dikunjungi 16 Siswa dan 6 Pendamping, dari Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Alam Gaharu Baleendah, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan pembelajaran pertanian di luar pulau.
SMK PP N Sembawa dinilai layak dan cocok untuk menjadi tempat pembelajaran bagi siswa sekolah alam.
“Awalnya kami memang ada kegiatan di Jakabaring, Sumatera Selatan. Jadi kami coba browsing di Instagram dan medsos yang lain, ternyata SMK PP N Sembawa ini rekomended sekali” Ujar Tria Kepala Sekolah Alam Gaharu.
Disini siswa Sekolah Alam Gaharu diajarkan cara pembuatan pupuk Bokasi/Kompos, oleh siswa Tingkat XII Program Studi Agribisnis Ternak Unggas SMK PP N Sembawa. Tak hanya proses pembutan pupuk bokasi/kompos, siswa juga diajak memanen telur ayam layer, proses pembuatan minyak serai wangi dan yang ditunggu-tunggu adalah panen jambu kristal langsung di kebunnya.
Siswa Sekolah Alam Gaharu diajak berkeliling dengan menaiki Traller yang ditarik dengan Traktor Roda Empat.
Kepala SMKPP Negeri Sembawa Yudi Astoni menyampaikan harapannya agar anak-anak sekarang harus tahu jika pertanian sudah penuh dengan teknologi.
“Alhamdulillah, saya sangat senang sekali, karena siswa yang jauh-jauh dari Baleendah, Jawa Barat mau kami sebagai lokasi kunjungan mereka. Kami berusaha mengedukasi anak-anak agar mereka mau bahkan bercita-cita menjadi petani. Harapannya setelah melakukan kegiatan kunjungan ini diharapkan nantinya siswa bisa memiliki kecintaan terhadap pertanian, serta dapat belajar bagaimana cara berbudidaya dengan beriringkan kemajuan teknologi", tandas Yudi.
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
