KUR Champions Pacu Resonansi Regenerasi Petani Sumsel

Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa

Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani


KUR Champions Pacu Resonansi Regenerasi Petani Sumsel
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni mengatakan sekitar 16 petani milenial Sumsel, yang merupakan alumni SMKPPN Sembawa teridentifikasi menjadi Calon Petani Calon Lokasi [CPCL] di bawah koordinasi SMKPPN Sembawa.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, Kementerian Pertanian RI  mendorong petani milenial manfaatkan akses permodalan. 

Saat ini, Kementan telah bekerjasama dengan 21 lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Tani [KUR]. Di Provinsi Sumatera Selatan [Sumsel], Kementan menggandeng Bank Sumsel Babel [BSB] untuk mengawal proses penyaluran KUR kepada petani milenial champion.

Hal ini merupakan upaya Kementan untuk menguatkan peran petani milenial di Sumsel. Pasalnya, mereka mempunyai posisi strategis dalam menggerakkan sektor pertanian di wilayahnya.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berharap dengan dukungan pemerintah dan perbankan, akan memperkuat peran petani milenial dalam meningkatkan produktivitas sektor pertanian. 

Mentan menyebut APBN tak cukup untuk mendanainya, maka diperlukan pendanaan lain di luar APBN agar sektor pertanian semakin melesat hebat.

“Kita harus bisa membantu petani melalui upaya selain APBN. Yang sudah kita rintis, bahkan satu tahun ini menjadi penyelamat negeri ini adalah KUR. KUR adalah kebijakan pemerintah. KUR itu dana bank dengan bunga yang disubsidi pemerintah. Gunakan KUR, karena adalah fasilitas negara,” ajak Mentan Syahrul.

Dia berharap dengan dukungan pemerintah dan perbankan akan memperkuat peran petani milenial, serta mendorong regenerasi petani milenial yang adaptif terhadap teknologi, mendorong peningkatan produktivitas hasil pertanian yang terstandarisasi, modern, dan marketable.

Mengingat dampaknya yang signifikan, Kementerian Pertanian merilis TaniAKUR, sebagai strategi percepatan akses Petani Milenial terhadap KUR. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menekankan perlunya petani milenial memanfaatkan fasilitas permodalan untuk menunjang dan memperbesar usahanya.

"Tujuannya, agar mereka tidak ragu lagi untuk terjun dalam samudera bisnis pertanian, melalui kemudahan KUR yang menjadi penggerak bisnis mereka," katanya.

Program ini disambut baik oleh petani milenial Sumsel, SMK PP Negeri Sembawa sebagai salah satu UPT BPPSDMP turut melaksanakan resonansi petani milenial. 

Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni mengatakan sekitar 16 petani milenial Sumsel, yang merupakan alumni SMKPPN Sembawa teridentifikasi menjadi Calon Petani Calon Lokasi [CPCL] di bawah koordinasi SMKPPN Sembawa. 

"Mereka, petani milenial tersebut berniat mengambil KUR untuk di Kabupaten OKU Timur, Ogan Ilir dan Banyuasin untuk peningkatan usahanya," katanya.

Guna menindaklanjuti hal itu, 16 petani milenal tersebut mendapat pendampingan dari Bayu Dwi Hardianto, Financial Advisor [FA] dari Program YESS dalam akses KUR di Bank Sumsel Babel dan BRI.

SMKPPN Sembawa menjaring alumni yang sudah memiliki usaha dan ingin menambah modal dengan mengakes KUR. 

Dari data tersebut, kemudian FA mulai mengumpulkan alumni dan mensosialisasikan KUR ke alumni. Mulai dari skema pembiayaan di perbankan, tanggungjawab yang harus dilakukan setelah mendapatkan pembiayaan.

Langkah berikutnya, follow up satu per satu alumni mulai dari kebutuhan modal usaha, usaha yang saat ini dijalankan oleh alumni, omset dari usaha tersebut.

Tidak lupa collect data pengajuan awal yaitu KTP suami dan istri berikut Kartu Keluarga [KK] yang kemudian diserahkan kepada bank yang menyalurkan KUR yakni Bank Sumsel Babel untuk dilakukan Sistem Layanan Informasi Keuangan [SLIK].

Sambil menunggu hasil dari SLIK, FA dan Person in Charge [PIC] dr sekolah melakukan kunjungan/survei mulai dari karakter calon debitur, kebenaran usaha dan omset usaha ke calon debitur untuk dibuatkan surat rekomendasi dari sekolah, untuk dikirim ke perbankan dan akan diproses sesuai ketentuan perbankan seperti yang tertuang dalam perjanjian kerjasama antara BPPSDMP Kementan dengan lembaga keuangan terkait, 

"Jadi sekolah tidak mengintervensi perbankan harus ACC atau menyetujui, semua diserahkan ke perbankan," kata Yudi Astoni. 

Selanjutnya, pihak sekolah akan mendampingi dari sisi teknis usaha alumni yang sudah diberikan kepercayaan mendapatkan KUR dan diharapkan dari pendampingan teknis tersebut, usaha pertanian dari alumni semakin besar dan lancar, sehingga mampu menyelesaikan kewajibannya pada perbankan, tanpa terjadi wanprestasi. [titin/timhumassmkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.