Jelang Nataru 2023, Kementan Pantau Suplai Bahan Pangan Pokok di Sumsel
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Palembang, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian RI terus memastikan ketersediaan bahan pangan pokok di pasar tradisional menyikapi trend peningkatan permintaan konsumen menjelang Natal dan Tahun Baru 2023 [Nataru] di seluruh Indonesia di antaranya Provinsi Sumatera Selatan [Sumsel].
Upaya dan langkah di wilayah Sumsel dilakukan Tim Pengawalan dan Monitoring Kementan, di bawah koordinasi SMK Pertanian Pembangunan Negeri Sembawa [SMKPPN] bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan [DKPP] Pemprov Sumsel.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan kembali arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa sinergi lintas Kementerian harus terus diperkuat guna memastikan bahan pokok tersedia dan harganya terjangkau oleh masyarakat.
"Caranya? Perlancar distribusi dan dekatkan kebutuhan pangan dari daerah surplus ke daerah defisit sehingga tercukupi," katanya.
Tim Pengawalan dan Monitoring, Mentan Syahrul, mempunyai tugas melakukan pengawalan, koordinasi, dan monitoring terhadap kepastian ketersediaan dan harga bahan pokok, khususnya dalam menghadapi hari besar nasional.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan jaminan ketersediaan pangan merupakan salah satu pilar yang menjadi fokus perhatian Kementan.
“Penting untuk harus terus menjamin kebutuhan pangan agar tak ada satu orang pun yang luput pemenuhan kebutuhan pangannya. Oleh karenanya, mari kita bahu membahu dalam hal swasembada pangan agar ketahanan pangan kita terjamin,” katanya.
Pertanian akan terus berproduksi, kata Dedi Nursyamsi, untuk memastikan masyarakat mendapatkan pangan. Bahan pokok sangat dibutuhkan setiap harinya, karena itu, kita minta tim bekerja efektif untuk memastikan bahan pokok tersedia di masyarakat.
Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Pemprov Sumsel, Ruzuan Efendi melaporkan 10 komoditas pangan pokok yaitu beras, cabai besar, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, telur ayam, daging sapi, gula pasir, dan minyak goreng terpantau mulai bergerak naik signifikan, terdampak laju inflasi 2022.
“Walaupun ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga namun stok produk tetap aman," katanya pada pembukaan Bazar Gerakan Pangan Murah [GPM] di Palembang, Rabu [30/11].
Bersama DKPP Provinsi Sumsel dan Badan Pangan Nasional, Kementan menggelar Bazar GPM selama dua hari, 30 November hingga 1 Desember 2022 di halaman
The Sultan Convention Center, Kota Palembang.
Gerakan Pasar Murah diikuti oleh beberapa peserta di antaranya dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Bulog Sumsel dan Babel, perusahaan RNI, CV Amirsya Abadi Jaya, CV Mekar Abadi, Pasar Mitra Tani dan dari SMK PP Negeri Sembawa turut andil pada GPM.
Berbagai produk sembako seperti beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, daging sapi, kerbau, ayam, telur, cabe, bawang merah, bawang putih, sayur-mayur serta jajanan produk UMKM yang ditawarkan di bazar tersebut.
Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni menyampaikan untuk kegiatan tersebut kita fokus menyuplai telur ayam ras dan cabe yang merupakan hasil Teaching Factory, namun ada pula tambahan seperti jambu kristal, labu madu dan sayuran.
"Antusias masyarakat dalam mengunjungi pasar murah tersebut terlihat sangat senang untuk membeli sembako murah dan beberapa kebutuhan produk lainya," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Sumsel menyebut bahwa dengan GPM yang digelar selama dua tersebut dapat membantu masyarakat umum mendapatkan sembako murah dengan kualitas baik dan diharapkan mampu menekan harga kebutuhan pokok yang mulai berangsur naik. [titin/timhumassmkppnsembawa]
Palembang of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.