Mentan Perintahkan Badan Karantina Pertanian Perketat Pengawasan Buah Impor

Orange Illegal Imports of China were Seized by Indonesian Government

Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani


Mentan Perintahkan Badan Karantina Pertanian Perketat Pengawasan Buah Impor
Mentan Andi Amran Sulaiman (kemeja putih), Wakil Ketua Komisi IV Herman Khaeron mendengarkan penjelasan Kepala Barantan, Banun Harpini (Foto2:B2B/Gusmiati Waris)

Surabaya, Jawa Timur (B2B) - Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman mengingatkan Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk memperketat pengawasan, dan melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap buah impor guna mencegah masuknya hama tanaman yang akan merugikan pertanian Indonesia, menyikapi keberadaan 34 kontainer berisi 609 ton buah jeruk, pir dan apel dari China di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat (4/3).

"Karantina harus perketat pengawasan buah impor, ada jeruk dari China yang masuk ke Indonesia tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen. Di luarnya ditutupi dengan buah pir, kemudian apel dan seterusnya tapi dalamnya jeruk. Ini sangat berbahaya untuk beredar di Indonesia, karena diduga bisa menyebabkan penyakit lalat buah," kata Mentan ketika menggeledah buah jeruk ilegal di Tanjung Perak, Surabaya.

Tampak hadir menyaksikan pembukaan kontainer sitaan Barantan Surabaya di Terminal Peti Kemas Tanjung Perak, Kepala Barantan Kementan, Banun Harpini; Kapolda Jawa Timur Inspektur Jenderal Anton Setiadji; dan Kepala Staf Kodam V Brawijaya, Brigjen TNI Eko Wiratmoko.

Kepala Bidang Karantina Tumbuhan, Balai Besar Karantina Pertanian Surabaya, Imam Djajadi, mengatakan apabila buah ilegal tersebut tidak dimusnahkan maka buah yang terlanjur beredar akan membahayakan kesehatan konsumen. Sementara kerugian akibat tindak penyelundupan mencapai Rp2,2 triliun.

"Kalau buah ilegal ini lolos dari akan membahayakan kesehatan konsumen karena tidak melalui pengujian laboratorium," kata Imam Djajadi.

Surabaya, Indonesia (B2B) - Indonesian Agriculture Minister, Andi Amran Sulaiman warned to Agriculture Quarantine Agency to tighten supervision and conduct regular inspections of imported fruit to prevent the entry of pests of plants that will harm agriculture Indonesia, after 34 containers consist 609 tons of citrus fruit, pears and apples from China were detained at Surabaya´s Tanjung Perak Port of East Java on Friday (4/3).

"Agricultural Quarantine should tighten oversight, oranges from China´s entry into Indonesia without documents. The outside is covered pears and apples to oranges hide. It is very dangerous if it passes out ports, as prone to crop pests" Minister Sulaiman said here on Friday.

It was attended by Head of Agriculture Quarantine, Banun Harpini; East Java Police Chief, Inspector General Anton Setiadji; East Java Military of Staff, Brigadier General Eko Wiratmoko.

Chief of Plant Quarantine of Surabaya, Imam Djajadi said the illegal fruit must be destroyed because not suitable for consumption. While losses due to smuggling attempt reached Rp2.2 trillion.

"If these illegal fruit out of the port will endanger the health of consumers, because without laboratory testing in the agricultural quarantine," said Imam Djajadi.