Wirausahawan Pertanian, Kementan Sosialisasi Pendampingan Petani Muda
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Banjarbaru
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Dhelia Gani
Banjarbaru, Kalsel [B2B] - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menekankan tentang kualitas SDM pertanian yang unggul, karena berperan vital memacu target produksi dan produktivitas sehingga dapat mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan ekspor pangan.
Pelaksana Tugas [Plt] Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa fokus Kementerian Pertanian RI adalah menyiapkan sumber daya manusia [SDM] pertanian sebagai pelaku pembangunan pertanian.
“Salah satu fokus BPPSDMP Kementan adalah mewujudkan sumber daya manusia pertanian yang andal, berdaya saing, dan berjiwa entrepreneur,” katanya.
Dedi Nursyamsi menekankan hal tersebut, mengingat pentingnya SDM dalam pembangunan pertanian. Pasalnya, pertanian terbukti berhasil menjadi penyangga perekonomian negara, sehingga perlu menyiapkan SDM pertanian sejak di bangku sekolah.
Melalui arahan di atas, BPPSDMP Kementan mencetuskan Program Inkubator Bisnis. Program tersebut merupakan upaya BPPSDMP Kementan dalam menyiapkan SDM pertanian yang unggul yang menggeluti pertanian, bukan hanya pada proses budidaya juga berorientasi bisnis.
Guna mendukung keberlanjutan usaha agribisnis alumninya, SMK-PP Negeri Banjarbaru mendirikan Inkubator Bisnis melalui program yang diusung Kementan bersama Youth Enterpreneurship And Employment Support Services [YESS].
SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan dalam Program YESS kembali membuka rekrutmen tenant Inkubator Bisnis (IB) untuk 2024. Diawali sosialisasi bagi calon tenant yang telah mendaftar.
Sosialisasi berlangsung di aula kampus Jumat pekan lalu [5/7] yang dihadiri oleh 45 calon tenant. Diawali sambutan Abdul Wahid, Kepala Inkubator Bisnis SMK-PP Negeri Banjarbaru, yang berharap pengembangan kewirausahaan di kalangan generasi muda pada sektor pertanian dapat terfasilitasi dengan baik.
"Saya tekankan bahwa Inkubator Bisnis pada SMK-PP Negeri Banjarbaru memiliki ciri khas tersendiri, yakni budidaya dan pengolahan hasil pertanian," katanya.
Kepala SMKPPN Banjarbaru, Budi Santoso diwakili Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Airin Nurmarita mengurai tentang terobosan, untuk mendongkrak regenerasi petani, khususnya mencetak wirausahawan muda pertanian melalui kegiatan pendampingan inkubasi pada calon tenant.
“Inkubator bisnis memiliki peluang mendapatkan bantuan modal usaha sebesar Rp65 juta. Inkubator dirancang sebagai tempat mengembangkan usaha, termasuk aspek legalisasi seperti pembuatan perusahaan terbatas atau PT, perizinan usaha dan sertifikasi halal,” kata Airin Nurmarita.
Dia menambahkan, semua proses tersebut akan didampingi oleh tim dari inkubator bisnis didukung penyediaan lahan, outlet dan ruang perkantoran untuk bersama-sama berjuang memajukan bidang pertanian.
Pada kegiatan sosialisasi, kata Airin, materi sosialisasi meliputi pengenalan tentang inkubator bisnis, syarat dan proses seleksi tenant, success story, penyusunan rencana keuangan dan bedah proposal tenant inkubator bisnis. [Tim Ekpos SMK-PPN Banjarbaru]
Banjarbaru of South Borneo [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Andi Amran Sulaiman stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Sulaiman said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Sulaiman said.