Cintai Pertanian, Siswa SMP di Palembang Kunjungi Agroeduwisata SMKPP Kementan
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Agroeduwisata yang dikembangkan oleh SMK Pertanian Pembangunan Negeri [SMKPPN] Sembawa di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan, Kamis [24/08] dikunjungi siswa/i SMP Methodist 2 Palembang beserta guru pendamping, yang sangat antusias mengikuti kunjungan edukasi pertanian.
Sebanyak 94 siswa dibagi menjadi tiga kelompok, untuk tujuan edukasi pertanian antara lain unit produksi sayur dan buah semusim serta hidroponik, workshop/demo alsintan pertanian, perbanyakan tanaman secara vegetatif, budidaya cabai dengan smart farming, petik timbang bayar kebun jambu kristal, proses penyulingan serai wangi dan olahan lainnya.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa Agroeduwisata merupakan pengembangan kawasan pertanian menjadi kawasan produksi, edukasi, inovasi teknologi, inkubasi bisnis, konservasi lingkungan, juga sebagai kawasan wisata.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi, menyampaikan Agroeduwisata harus hebat termasuk infrastruktur dan teknologinya.
"Semuanya harus hebat, sehingga agroeduwisata dapat menjadi tempat atau sarana pembelajaran dan meningkatkan kecintaan kaum milenial sejak usia dini terhadap dunia pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.
Kegiatan kunjungan edukasi belajar pertanian tersebut merupakan salah satu kegiatan rutin SMP Methodist 2 Palembang setiap tahun, dan 2023 merupakan kunjungan kedua SMP Methodist 2 Palembang di SMKPPN Sembawa.
Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni menyambut baik kunjungan-kunjungan dari sekolah dan telah menugaskan jajarannya agar sharing pengetahuan pertanian kepada para pelajar.
“SMK PP Negeri Sembawa sebagai salah satu dari tiga SMK Pertanian dibawah naungan BPPSDMP Kementan akan berusaha sebaik mungkin untuk sharing ilmu pertanian kepada pengunjung agroeduwisata dan berharap wawasan yang didapat dapat menambah cinta generasi muda terhadap dunia pertanian,” katanya.
Yudi Astoni berharap, dengan agroeduwisata, Kementan dapat menyampaikan kepada masyarakat bahwa pertanian tidak identik dengan kotor dan kegiatan yang membosankan. Pertanian itu menyenangkan dan menguntungkan sekaligus menjadi pemacu untuk menjadi wirausaha.
"Ini adalah suatu kehormatan bagi kita selalu menjadi tempat kunjungan edukasi bagi anak-anak PAUD, murid TK hingga pelajar SD, SMP, SMA/SMK bahkan mahasiswa perguruan tinggi," katanya.
Ke depan, kata Yudi Astoni, pihaknya akan lebih bersiap agar mampu menjadi objek wisata edukasi yang lebih recommended.
Mewakili SMP Methodist 2 Palembang, Brian menyampaikan bahwa SMK PP N Sembawa adalah destinasi representasif untuk edukasi pertanian, perkebunan dan peternakan.
"Harapan kami, siswa yang berkunjung hari ini dapat memahami tentang pertanian dan mungkin ke depannya akan berkarir di bidang pertanian, apalagi setelah melihat peluang wirausaha pertanian yang disampaikan oleh Kepala SMKPP Negeri Sembawa tadi," kata Brian. [titin/timhumassmkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
