Cegah Kenakalan Remaja, SMKPPN Kementan Gandeng Polres Banyuasin
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Kalsel [B2B] - Maraknya kenakalan remaja akhir-akhir ini, mendorong SMK PP Negeri Sembawa melakukan ´Mitigasi Risiko Pencegahan Kenakalan Remaja´ dengan menggandeng Tim Pembinaan Masyarakat [Binmas] Polres Banyuasin untuk memberikan penyuluhan tentang pencegahan kenalanan remaja kepada siswa.
Penyuluhan terkait kenakalan remaja akhir-akhir ini yang sangat memprihatinkan seperti tawuran antar pelajar, narkoba, minuman keras, pergaulan bebas, balapan liar dan paling memprihatinkan saat ini banyak pelajar berdiri di pinggir jalan dan memberhentikan mobil untuk menumpang padahal membahayakan keselamatan mereka.
Upaya SMKPPN Sembawa sejalan arahan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa pendidikan vokasi menjadi jawaban atas kebutuhan SDM pertanian andal, yang menyatukan kemampuan intelektual dengan pengembangan karakter.
"SDM pertanian harus memiliki karakter yang kuat. Memiliki kedisipllinan yang tinggi, serta memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Kekuatan karakter sangat penting karena akan membuatnya menjadi seorang yang kuat, mampu bertarung dan mampu mencari jalan keluar terhadap segala tantangan," katanya.
Harapan serupa dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi untuk mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian yang unggulan.
"Hal paling menonjol dari negara maju adalah SDM-nya. SDM yang memiliki karakter, karena itu kita siapkan SDM yang berkarakter," katanya.
PS Kanit Binpolmas Satbinmas Polres Banyuasin, Bripka Marrisadona memberikan materi tentang pencegahan kenakalan remaja utamanya di kalangan siswa sekolah.
Bripka Marrisadona memberikan contoh dari hal yang kecil mulai dari bolos sekolah, pergaulan bebas, tawuran antar sekolah hingga menggunakan narkoba dan obat-obat terlarang.
"Namun yang paling marak saat ini di lingkup Polres Banyuasin adalah nge-punk atau melakukan perjalanan dengan menumpang mobil-mobil yang melintas dari lokasi satu ke lokasi lain," katanya.
Bripka Marrisadona mengingatkan jangan mencontoh kegiatan-kegiatan negatif seperti dilakukan teman-teman kalian di luar sana, yang marak terjadi saat ini adalah menumpang ke sana kemari dan balapan liar di Balong.
"Ayo adik-adik SMK PP Sembawa tolak segala bentuk kenakalan remaja. Lakukan perbuatan yang positif, itu juga buat masa depan kalian,” ajak Bripka Marrisadona.
Kepala Sekolah SMK PP Negeri Sembawa, Yudi Astoni seperti disampaikan Wakil Kabid Humas, Ruhil Fida mengatakan bahwa siswa yang diperbolehkan membawa kendaraan ke lingkungan sekolah adalah siswa yang menggunakan helm, kendaraan memenuhi standar keselamatan, serta surat-surat lengkap.
“Sebelumnya, kami telah berkoordinasi kepada tim Satlantas Polres Banyuasin terkait siswa kami yang di bawah umur namun membawa kendaraan bermotor, siswa kami imbau untuk mematuhi aturan berlalulintas,” katanya.
Di tempat terpisah, Kapolres Banyuasin, AKBP Ferly Rosa Putra mengatakan penyuluhan tersebut dilakukan guna mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kegiatan penyuluhan serta pembinaan merupakan kegiatan rutin Sat Binmas Polres Banyuasin untuk mengantisipasi serta mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat akibat kenakalan remaja,” katanya.
Harapannya, dengan pemberian edukasi dari Polres Banyuasin dapat memberikan pencerahan bagi siswa SMKPPN Sembawa.
Kapolres Banyuasin mengakui, pemberian edukasi saja tentu tidak cukup, sehingga perlu adanya sejumlah kesibukan yang diberikan kepada siswa sehingga dapat menjadi penopang untuk menghindari perilaku menyimpang dan kenakalan remaja.
"Tenaga pendidik pun harus memberikan kesibukan pada siswanya seperti pelibatan dalam setiap kegiatan positif, sehingga remaja tidak memiliki waktu lagi melakukan hal-hal negatif ataupun perilaku menyimpang," katanya. [titin/timhumassmkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Program or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
