Asuransi Jiwa Siswa, Kementan Dukung SMKPPN Sembawa gandeng Mitra Swasta

Millennial Farmers Development the Target of Indonesia´s SMKPPN Sembawa

Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani


Asuransi Jiwa Siswa, Kementan Dukung SMKPPN Sembawa gandeng Mitra Swasta
SMKPPN SEMBAWA: Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni [kiri] dan jajaran bersama Head of Regional Sales Mandiri Inhealth KPM Sembawa, Deriyanti Sayid menyampaikan ´salam komando pertanian´ usai tandatangan kerjasama asuransi jiwa bagi 315 siswa.

Banyuasin, Sumsel [B2B] - Asuransi perlindungan diri bagi siswa turut menjadi perhatian Kementerian Pertanian RI, seperti dilakukan SMKPP Negeri Sembawa di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan melalui Mandiri InHealth KPM Sembawa, dengan mencatatkan 315 siswa memiliki asuransi jiwa.

Langkah unit pelaksana teknis [UPT] pendidikan Kementan tersebut ditandai penandatanganan kerjasama oleh Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni dan Head of Regional Sales Mandiri Inhealth KPM Sembawa, Deriyanti Sayid di Banyuasin, Kamis [8/12].

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo menegaskan bahwa siswa adalah generasi penerus yang harus kita jaga dan didik sebagai aset masa depan bangsa di bidang pertanian.

"Mereka merupakan aset masa depan bangsa, penerus generasi pertanian. sehingga mereka harus mendapat perlindungan dasar terhadap kecelakaan diri di mana pun berada selama 24 jam," katanya.

Senada hal itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Kementan juga mendukung program Otoritas Jasa Keuangan [OJK] dalam upaya memberikan inklusi keuangan yang wajib dilakukan yakni menabung dan berasuransi.

"Kami berupaya mendukung program OJK memberikan edukasi bagi siswa sejak dini, dapat mengetahui bahwa asuransi itu memiliki manfaat, selain asuransi jiwa juga ada asuransi pertanian," kata Dedi Nursyamsi.

Kepala SMKPPN Sembawa, Yudi Astoni mengatakan  sebagai salah satu UPT Kementan, maka pihaknya ikut melindungi siswanya dengan memberikan asuransi jiwa bagi tiap siswa, dengan mendaftarkan 315 siswa pada  Mandiri Inhealth KPM Sembawa.

"Asuransi tak hanya memberikan perlindungan diri bagi siswa, juga bisa membantu mempermudah siswa dalam proses administrasi praktik kerja lapangan atau PKL, karena beberapa perusahaan mewajibkan setiap siswa yang ikut PKL memiliki asuransi jiwa," katanya.

Menurutnya, asuransi perlindungan diri bagi siswa juga merupakan program asuransi dengan memberikan santunan apabila siswa mengalami kecelakaan yang menyebabkan meninggal dunia, cacat tetap, luka-luka atau perawatan di rumah sakit.

Yudi Astoni menambahkan, tingkat kecelakaan di Kabupaten Banyuasin cukup tinggi dan didominasi usia anak sekolah, tetapi banyak yang belum mengikuti program asuransi sehingga tidak menerima santunan saat terjadi kecelakaan.

"Kita tidak berharap siswa kita mendapatkan santunan dalam artian kecelakaan. Kita hanya berusaha membuat siswa dan orang tua nyaman. Kalau tidak ada BPJS, bisa di-handle oleh asuransi," katanya lagi.

Head of Regional Sales Mandiri Inhealth KPM Sembawa, Deriyanti Sayid mengatakan kerjasama asuransi perlindungan diri bagi siswa dengan premi asuransi Rp30 ribu per tahun, maka siswa mendapatkan perindungan maksimal dengan uang pertanggungan Rp15 juta apabila meninggal dunia. 

"Kami hadir sebagai upaya menawarkan solusi bahwa siswa merupakan aset masa depan bangsa yang patut diberikan perlindungan asuransi, dengan nilai yang ekonomis dan dibayarkan sesuai nilai santunan," katanya.

Deriyanti berharap ke depan, setiap siswa memiliki asuransi jiwa. Santunan uang diberikan pada korban kecelakaan pasti akan membantu, karena itu dimulai sejak dini, agar ke depan, siswa mampu menata masa depan lebih baik. [titin/timhumassmkppnsembawa]

Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.

Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.

“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.

He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.

"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.