Sinergi Kementan - DPR RI Tingkatkan Kapasitas Petani Penyuluh Kabupaten PALI
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : Kemal A Praghotsa
Translator : Dhelia Gani
Palembang, Sumsel [B2B] - Sekitar 50 petani dan penyuluh pertanian Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir [PALI] antusias mengikuti Bimbingan Teknis [Bimtek] bertajuk 'Peningkatan Kapasitas Petani dan Penyuluh Pertanian' di Emilia Hotel Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Jumat [2/6].
Kegiatan Bimtek merupakan bagian dari kegiatan serupa di seluruh Indonesia, atas inisiasi Komisi IV DPR RI dan Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP].
Kegiatan Bimtek di Sumatera Selatan berada di bawah koordinasi Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Pertanian Negeri [SMK PPN] Sembawa.
Tema bimtek kali ini sesuai dengan potensi di Kabupaten PALI, pada 2023 mendapatkan program optimalisasi lahan rawa seluas 7 ribu hektar.
Kegiatan Bimtek sejalan seruan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bahwa penyuluh andal akan meningkatkan produktivitas pertanian, lantaran peran pentingnya mendampingi dan mengawal petani.
"Masyarakat harus bersyukur, karena Indonesia tetap mampu menjaga ketahanan pangan dalam negeri di saat banyak negara menguras devisa demi mengimpor bahan pangan selama pandemi," katanya.
Hal itu digarisbawahi Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi bahwa kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas, yang berada di tangan petani dan penyuluh.
Menurutnya, BPPSDMP Kementan terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas SDM melalui melalui peningkatan kompetensi teknis, manajerial dan sosiokultural.
"Siapa SDM pertanian itu? Ya petani, penyuluh, petani milenial, Poktan, juga Gapoktan. Kami siap untuk genjot produktivitas dengan, mensupport program-program pertanian,” kata Dedi Nursyamsi.
Anggota Komisi IV DPR RI, Sri Kustina mengatakan bahwa pertanian berperan penting sebagai penyedia pangan, pakan ternak dan bioenergi. Pertanian juga vital mendukung perekonomian dan stabilitas nasional.
"Pertanian berperan pula mewujudkan ketahanan pangan, peningkatan daya saing, penyerapan tenaga kerja, penanggulangan kemiskinan dan pertumbuhan agro-industri di hilir dan ekspor," kata Sri Kustina saat membuka Bimtek secara daring.
Sri Kustina menambahkan pada Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR, Kementan menargetkan produksi padi sebagai salah satu komoditas utama pertanian 2022 sebesar 55,20 juta ton.
"Saya meminta kepada kita semua, yang hadir hari ini, agar dapat mendukung pemeritah mencapai target produksi padi tersebut," katanya.
Menurutnya, pengelolaan lahan rawa yang baik harus sesuai karakteristik lahan rawa. pengelolaan air yang tepat menjadi salah satu kunci keberhasilan sehingga dapat mendukung peningkatan produktivitas dan indeks pertanaman [IP] di masa depan.
"Saat ini pemerintah terus berupaya mengamankan stok beras nasional. salah satunya dengan optimalisasi lahan yang tidak produktif, seperti lahan rawa,” sebut Sri Kustina.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PALI Ahmad Joni mengatakan beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Pemkab PALI antara lain program cetak sawah, program serasi, dan program transmigrasi yang tentunya masih banyak tantangan.
"Tantangan dimaksud adalah cadangan pangan belum maksimal karena kondisi lahan pertanian adalah rawa lebak dalam, dimana lahan pertanian saat musim penghujan megalami banjir, mengalami serangan hama [ular, tikus, keong] dan penyakit tanaman lainnya," katanya.
Narasumber dari Universitas Sriwijaya [Unsri] Adipati Napoleon menyampaikan perbaikan kualitas tanah untuk peningkatan indek di rawa lebak, mengingat Provinsi Sumsel mempunyai potensi rawa lebak yang besar, baru 13,5℅ yang dimanfaatkan dan selebihnya, 86,5℅ belum manfaatkan.
"Rawa lebak mempunyai topologi cekungan. Kesulitan yang dihadapi pertanian lahan rawa adalah mengatur air, ketika musim hujan lahan rawa lebam tergenangi air dan musim kemarau mengalamai kekeringan," katanya.
Peningkatan IP tanaman padi dapat dioptimalkan dengan pengaturan muka air dan perbaikan kualitas fisik tanah, dengan teknik Ameliorasi yaitu pemberian pupuk kimia/pupuk organik dan penetapan pupuk spesifik.
Konsep Pengelolaan Tanaman Terpadu [PTT] Padi di Lahan Rawa [pasang surut dan lebak] dengan partisipatif yakni adanya peran dan kontribusi petani menetapkan pilihan teknologi.
Spesifik Lokasi, sesuai tipologi dan tipe luapan lahan rawa serta keterpaduan antara komponen teknologi yang diterapkan.
Narasumber Mahmud Huda dari Penangkaran Benih Banyuasin CV Mitra Abadi menyampaikan kunci keberhasilan dalam pertanian lahan rawa lebak adalah memperhatikan varietas padi yang ditanam, menghindari campuran lain, musim dan sistem tanam.
"Pemilihan benih yang tepat untuk padi lahan rawa adalah mengetahui benih pokok dari awal, dengan cara melihat label pada benih seperti label warna ungu atau kuning dan hindari label biru karena akan memunculkan sifat aslinya," katanya. [titin/timhumassmkppnsembawa]
Palembang of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Youth Enterpreneurship And Employment Support Services Programme or the YESS, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts for the millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
