Karantina Berperan Permudah Ekspor Hasil Pertanian, Perketat Impor
Quarantine Role Facilitate Export of Agricultural Products, Import Tighten
Reporter : Gusmiati Waris
Editor : Cahyani Harzi
Translator : Novita Cahyadi
Yogyakarta (B2B) - Pemerintah akan mempermudah prosedur ekspor hasil pertanian ke mancanegara melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk meningkatkan devisa negara dan memberi nilai tambah bagi kesejahteraan petani. Namun untuk kegiatan impor, Barantan mengemban misi memperketat produk impor untuk mencegah masuknya hama tumbuhan dan penyakit hewan.
"Prinsip utama yang dijalankan Badan Karantina Pertanian adalah mempermudah kegiatan ekspor tapi memperketat masuknya produk impor, demi melindungi kepentingan nasional khususnya petani. Pemerintah akan mendukung kegiatan badan karantina," kata Menteri Pertanian Suswono kepada pers usai meresmikan gedung kantor Balai Karantina Pertanian Kelas II Yogyakarta di Yogya, Jumat (5/4).
Menurut Mentan Suswono, sesuai UU Nomor 16/1992 tentang Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan maka karantina didefinisikan sebagai pengasingan dan atau tindakan dalam upaya mencegah masuk dan menyebarnya hama dan penyakit untuk menjaga kelestarian sumber daya alam hayati hewan, ikan dan tumbuhan.
"Sesuai ketentuan itu, produk impor diperketat tapi hasil pertanian untuk ekspor akan dipermudah prosedurnya, kalau sudah dilengkapi sertifikasi," ungkap Mentan yang didampingi Kepala Balai Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini.
Banun Harpini menambahkan, peresmian sarana dan prasarana kantor Barantan Kelas II Yogya diharapkan dapat mendukung kegiatan ekspor hasil pertanian. Terlebih Barantan Yogya sudah terhubung secara online dengan kantor pusat di Jakarta maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) di seluruh Indonesia.
"Sistem online akan mempermudah tindakan karantina terkait orang, sarana pengangkut, hewan dan produk hewan, tumbuhan dan produk tumbuhan, lalu lintas barang-barang perdagangan lainnya," tambah Banun.
Menurutnya, saat ini ekspor hasil pertanian Yogyakarta ke mancanegara terus meningkat. Pada 2012 telah diekspor lebih dari 886 ton biji pala, 763 ton tembakau kering, 453 ton cengkeh, 293 ton salak dan 203 ton mangga.
"Permintaan buah-buahan ekspor Indonesia terus meningkat. Salak misalnya sangat diminati pasar China. Manggis banyak dieskpor ke Singapura, Australia dan Selandia Baru. Permintaan mangga juga banyak dari China dan Timur Tengah," tambah Mentan Suswono.
Yogyakarta (B2B) - The government will simplify procedures for foreign agricultural exports through Agricultural Quarantine Agency (Barantan) to increase foreign exchange and provide added value to the welfare of farmers. However, for imports, Barantan tighten the mission to prevent the entry of imported products of plant pests and animal diseases.
"The main principle which run Agricultural Quarantine Agency is to facilitate export activities but to tighten the entry of imported products, in order to protect national interests, especially farmers. The Government will support the activities of quarantine agency, "said Agriculture Minister Suswono told reporters after inaugurating the office building Class II Agriculture Quarantine Yogyakarta in Yogyakarta, Friday (5/4).
According to the Minister of Agriculture Suswono, in accordance with Law No. 16/1992 concerning Animal, Fish and Plant then defined as isolation and quarantine or acts in an effort to prevent the entry and spread of pests and diseases to preserve the natural resources of animals, fish and plants.
According to the Minister of Agriculture Suswono, in accordance with Law No. 16/1992 concerning Animal, Fish and Plant then defined as isolation and quarantine or acts in an effort to prevent the entry and spread of pests and diseases to preserve the natural resources of animals, fish and plants.
"Under the provisions, tightened influx of imported products, but for exports of agricultural products will be simplified procedure. As long as include certification," said Minister of Agriculture who was accompanied by Chief Quarantine Center, Ministry of Agriculture, Banun Harpini.
Banun Harpini added that the inauguration of the office facilities and infrastructure Agriculture Quarantine Class II Yogya is expect to support the export of agricultural produce. Moreover´ve connected online with headquarters in Jakarta and Technical Unit (UPT) in Indonesia.
"The online system will facilitate the relevant quarantine, transport, animals and animal products, plants and plant products, and traffic other trade goods," Banun said.
According to her, the current agricultural exports increased from Yogyakarta to foreign countries. In 2012, it exported more than 886 tons of nutmeg, dried tobacco 763 tons, 453 tons of cloves, bark 293 tons, and 203 tons of mangoes.
"Demand Indonesian fruit exports continue to rise. Salak very attractive Chinese market. Mangosteen much exported to Singapore, Australia and New Zealand. Request mango also many from China and the Middle East," added Minister of Agriculture Suswono.
