Kementan Apresiasi Lulusan SMK PPN Sukses jadi Petani Milenial Banyuasin
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Kementerian Pertanian [Kementan] terus berupaya menyiapkan diri mencetak sumber daya manusia [SDM] yang berkompeten untuk memajukan sektor pertanian. Salah satunya dengan mencetak generasi milenial seperti Ari Romansyah, lulusan SMK PPN Sembawa, sukses membudidayakan gambas/oyong di tanah kelahirannya, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
Potensi generasi milenial yang dapat dimaksimalkan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Sebab, milenial sangat akrab dengan teknologi modern, khususnya teknologi komunikasi dan informasi, serta media sosial.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan generasi milenial yang tanggap dan adaptif terhadap kemajuan teknologi dan memiliki daya kreativitas tinggi, menjadikan peluang untuk menjadi wirausaha muda di bidang pertanian semakin terbuka lebar.
“Sebanyak 85,62 persen di antara mereka merupakan pengguna internet dan berpeluang menjadi early adopter dari teknologi digital di sektor pertanian,” kata Mentan Syahrul.
Melihat potensi tersebut, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian [BPPSDMP] dalam berbagai kesempatan selalu mengangkat tentang pentingnya petani milenial.
“Menjadi petani milenial itu keren. Kenapa keren? Karena melibatkan teknologi dan internet of things dalam prosesnya sehingga hasil pertanian lebih produktif dan waktu lebih efisien,” tegasnya.
Dedi pun menegaskan para petani milenial harus sadar akan pentingnya teknologi dan informasi ataupun IoT dalam bertani. “Kalau mau hasil efektif dan waktu efisien, kalian harus maksimalkan smart farming, sebagai jalan pertanian anak-anak muda."
SMK PP Negeri Sembawa sebagai salah satu UPT Pendidikan yang berada di bawah BPPSDMP, tentunya tak ingin berpangku tangan. Meningkatkan kualitas pendidikan serta lulusan menjadi focus utama.
Hal ini dibuktikan oleh Ari Romansyah, salah satu lulusan SMK PP Negeri Sembawa tahun 2014 jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan.
Kepala SMK PP Negeri Sembawa, Mattobi’i menyambut baik semangat dan kinerja lulusannya, yang mendorongnya untuk terus mengembangkan program dan strategi Kementan bagi kepentingan petani milenial di wilayah kerjanya.
“Sudah mulai terlihat adanya lulusan lulusan yang memilih membangun usaha di bidang pertanian, baik dari segi budidaya maupun pengolahan. Kami akan terus berupaya mencetak petani petani muda, agar program Mentan dapat terealisasi dengan baik,” kata Mattobi´i.
Milenial yang kerab disapa Ari ini aktif dalam menjadi pendamping dan pembina petani lainnya agar dapat melakukan perencanaan, budaya, panen dan pasca panen, pengelolaan yang baik serta membantu petani dalam mengakses permodalan.
Di lahan seluas 1.400 m2 yang ditanami gambas/oyong anggun tavi, dengan populasi 650 batang.
“Saat ini oyong yang saya tanam sudah berusia 35 hari setelah tanam atau Hst dan memasuki panen kedua pada hari ini. Panen perdana, saya memperoleh hasil 130 kg dengan harga jual Rp7.500 per kg. Saya berupaya memanfaatkan inovasi teknologi,” kata Ari.
Pemilihan benih anggun tavi dinilai lebih cocok dan adaptif ditanam di lingkungan, sebagaimana halnya di Desa Rejodadi, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Ari juga menggunakan tehnik penyiraman dengan selang drip irigasi.
Selang drip, biasa digunakan pada berbagai jenis tanaman pertanian seperti semangka, cabai, tomat, terung, bawnag merah, melon, paria, gambas/oyong dan lain sebagainya. Selang drip juga kerap digunakan pada penyiraman pembibitan tanaman perkebunan.
Penggunaan selang drip dinilai lebih efisien dalam proses penyiraman apalagi gambas/oyong harus memiliki cukup air, kemudian Ari juga sudah menggunakan traktor roda empat dalam pengolahan lahan, dan menggunakan hand sprayer elektrik.
“Selain menanam gambas/oyong, saya juga mulai melakukan persiapan lahan tanam terong seluas 0,5 Ha. Ke depan saya juga berencana membuat pertanian zero waste bersama saudara saya yang kebetulan memiliki ternak sapi,” imbuhnya. [timhumassmkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the Agricultural Development Polytechnic or the Polbangtan, so the Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.
