Sinergi Pendidikan Vokasi Kementan Bangun Kekuatan SDM Pertanian
Millennial Farmers Development are the Target of Indonesia`s SMKPPN Sembawa
Editor : M. Achsan Atjo
Translator : Dhelia Gani
Banyuasin, Sumsel [B2B] - Ciptakan sinergitas antara pelaksana pendidikan vokasi lingkup Kementarian Pertanian RI, Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia [PEPI] dan SMKPP Negeri Sembawa berupaya membangun kekuatan SDM pertanian. Upaya tersebut guna mewujudkan percepatan penumbuhan dan penguatan petani muda mendukung visi besar Indonesia maju.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo berulang kali menegaskan untuk mendukung pembangunan pertanian diperlukan SDM pertanian berkualitas, andal, berkemampuan manajerial, kewirausahaan dan organisasi bisnis, agar pelaku utama dan pelaku usaha di sektor pertanian tetap mampu membangun usaha tani yang berdaya saing tinggi.
"Upaya utama regenerasi SDM pertanian melalui pendidikan vokasi. Polbangtan dan PEPI sebagai pelaksana pendidikan vokasi merupakan kampus yang melahirkan generasi milenial yang tiada henti berinovasi sebagai modal mahasiswa ketika terjun ke masyarakat," katanya.
Pada kesempatan berbeda, Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi mengakui kemampuan petani yang memiliki latar belakang pendidikan sarjana hanya sekitar 1,5%, selebihnya didominasi lulusan SMA bahkan di bawahnya.
"Kondisi ini tentunya harus segera diatasi, maka regenerasi petani adalah solusi terbaik, BPPSDMP berupaya mengoptimalkan peran pendidikan vokasi, dengan membuka peluang bagi generasi milenial untuk melanjutkan pendidikan, yang biayanya ditanggung oleh pemerintah, dalam hal ini Kementan," katanya.
Dia mengingatkan bahwa petani milenial, mahasiswa dan calon mahasiswa adalah generasi penerus pertanian. Di tangan kalian, tongkat estafet pembangunan pertanian.
"Kalian yang akan melanjutkan hidup matinya sektor pertanian Indonesia melalui SMKPPN, Polbangtan dan PEPI kalian akan dibekali pengetahuan, pendidikan karakter serta dilatih sesuai kebutuhan dunia industri dan dunia usaha atau DuDi," kata Dedi Nursyamsi.
Dia menambahkan lulusan pendidikan vokasi Kementan akan memenuhi kualifikasi job seeker dan job creator yang tentunya akan bermanfaat untuk dirinya sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, bangsa dan negara melalui peran aktifnya dalam pembangunan pertanian.
Dalam kunjungannya ke SMKPPN Sembawa, Direktur PEPI Muharfiza didampingi oleh Kepala SMKPPN Sembawa Yudi Astoni meninjau lingkungan sekolah yang berada di lahan seluas sembilan hektar.
“SMKPPN Sembawa memiliki beberapa program keahlian diantaranya Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura, Agribisnis Tanaman Perkebunan, Agribisnis Ternak Unggas dan Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian," kata Yudi Astoni.
Dari lima program tersebut, katanya, akan dilakukan sinergi dalam upanya melanjutkan ke jenjang selanjutnya di PEPI. Terwujudnya lulusan yang berakhlak mulia, cerdas, terampil, berjiwa wirausaha, dan peduli lingkungan merupakan visi dari SMKPPN Sembawa.
Muharfiza meyakini dengan sinergitas antara PEPI dan SMKPPN Sembawa dapat membangun jiwa entrepreneur petani muda milenial karena kegiatan pertanian tidak boleh terputus.
“Transformasi pengetahuan lintas generasi juga dijaga, bahkan dikembangkan. Dengan melibatkan anak muda secara penuh, produktivitas pertanian akan terus naik. Komoditi yang ditawarkan juga semakin ke hilir. Dengan begitu, nilai ekonomi komoditas pertanian semakin tinggi. Tingkat kesejahteraan bagi petani bahkan masyarakat luas semakin baik”, katanya.
SMK PPN Sembawa juga sudah menerapkan Teaching Factory [TeFa] sebagai program keahlian pengetahuan, pendidikan karakter serta dilatih sesuai kebutuhan dunia industri dan dunia usaha atau DuDi.
“Diharapkan lulusan SMKPPN Sembawa dapat mendaftar atau melajutkan Pendidikan ke Polbangtan/PEPI untuk meningkatkan kualifikasi job seeker dan job creator yang tentunya akan bermanfaat untuk dirinya sendiri, keluarga, lingkungan sekitar, bangsa dan negara melalui peran aktifnya dalam pembangunan pertanian,” tegas Muharfiza. [timhumassmkppnsembawa]
Banyuasin of South Sumatera [B2B] - The role of agricultural vocational education in Indonesia such as the the Agricultural Development Polytechnic or the SMKPPN, to support Indonesian Agriculture Ministry seeks to maximize its efforts to produce millennial entrepreneur.
Indonesian Agriculture Minister Syahrul Indonesia Yasin Limpo stated that the government´s commitment to developing agriculture, especially in the development of advanced, independent and modern agricultural human resources.
“The goal is to increase the income of farming families and ensure national food security. Farmer regeneration is a commitment that we must immediately realize," Minister Limpo said.
He reminded about the important role of vocational education, to produce millennial farmers who have an entrepreneurial spirit.
"Through vocational education, we connect campuses with industry so that Polbangtan graduates meet their needs and are ready for new things," Limpo said.